09

2.3K 202 0
                                    

Sudah berapa jam sudah Suga melamun sambil memegangi paspor wanita itu ditangannya. Entah jimat apa yang sudah wanita itu berikan mengapa Suga betah sekali memegangi paspor itu sesekali memandang foto wanita itu.

'Park Chaeyong' guman Suga melihat foto dan nama dipaspor itu.

Tanpa menunggu lagi, Suga segera berdiri dari tempat duduknya lalu menghampiri tong yang bersisi api menyala. Lalu melempar paspor itu.

"Selamat tinggal penganggu"


_____


Sore hari saat Suga sedang tidur di apartemennya tiba-tiba saja ada suara yang mengganggunya. Akhirnya Suga memutuskan untuk mengakhiri tidurnya itu. Ia berjalan lalu tubuhnya melemas saat melihat tamunya.

Pria itu datang kembali ke hidupnya, setelah setahun pergi tanpa kabar seperti ditelan bumi. Kini ia kembali dengan keadaan baik-baik.

Suga menutup pintu apartemennya.

"Yak! Suga kurang ajar kamu menutup pintu ini. Kamu lupa siapa aku!"

Suga kembali membuka pintunya menatap pria itu, "Untuk apa kamu datang lagi Hyung? Kamu sudah ingat temanmu ini? Ku kira kamu sudah lupa" Jawab Suga disertai tertawa miris.

"Yak, tak mungkin aku melupakan mu, biarkan aku masuk tidak baik membiarkan tamu didepan pintu saja" Tanpa seizin Suga pria itu langsung memasuki apartemen Suga.

Suga langsung memberikan minum kepada Jin, "Kamu tidak ingin memberikan pelukan kepada hyungmu ini?"

"Menjijikkan"

Dan seperti itu lah pria itu langsung memeluk Suga, setahun dirinya tidak bertemu sahabatnya ini tentu ia rindu. Apalagi Suga tetap sama, bermulut tajam.

"Bagaimana kabarmu Jin Hyung?"

Dia adalah Kim Seok Jin, sahabat yang sudah ia anggal kakak.

"Setengah baik dan setengah tidak batik"

"Bagaimana denganmu Suga?"

"Sama seperti kau, hidup penuh dengan kejutan"

Tentu jin sudah tau seluk beluk Suga seperti apa. "Ada masalah?" Tanya jin sambil memegangi teh yang dibuat Suga.

"Aku yang seharusnya bertanya seperti itu hyung, kemana saja kamu? Diculik FBI atau ke ke kutub Utara. Mengapa kamu mendadak hilang ditelan bumi"

"Aku tidak diculik siapapun, untuk ke kutub Utara aku pikir aku tidak bisa menahan dingin dan pilihan terakhir aku tidak ditelan bumi. Buktinya kau masih ada di bumi"

"Lucu sekali kau" sindir Suga sudah muak dengan lelucon tua Jin.

"Astaga sensi sekali kau, baiklah aku akan bicara intinya saja. Jika aku cerita semuanya mungkin akan selesai besok pagi"

"Setahun yang lalu keluarga aku sedang terancam masalah perusahaan yang ada di Amerika. Perusahaan itu hampir bangkrut, aku pikir ayah bisa mengurusinya tapi ternyata ayah jatuh sakit dan tidak bisa mengurusi perusahaan itu. Sampai ibuku berkata bahwa hanya aku yang bisa menyelamatkan perusahaan itu"

"Awalnya mereka berjanji aku disana hanya selama 5 bulan, sisanya ayah akan kembali ke perusahaan tapi ternyata kondisi ayah semakin memburuk dan keadaan perusahaan naik turun"

"Akhirnya ibu memohon kepadaku agar aku lebih lama disana sekalian aku menemani ayah yang berobat disana. Setelah setahun perusahaan lebih baik lagi dan menunjukkan saham yang meningkat. Akhirnya aku meminta pulang ke Korea, dan kedua orangku menyetujuinya.

Suga yang mendengarkan cerita dari Jin sangat terkejut. "Aku turut bersedih dengan keadaanmu, bagaimana dengan ayahmu?"

"Ayahku sudah lebih baik. Saat ini hampir setengah perusahaan aku yang mengurusinya dan sisanya ayah. Aku tidak mau ia jatuh sakit lagi karena kelelahan bekerja"

"Huh keluarga pembisnis merepotkan"

Suga tetaplah Suga dengan mulut tajamnya.

"Lalu bagaimana denganmu setahun ini?"

Suga bingung harus menjawab jujur atau tidak, masalahnya selama setahun ini Suga menjalani pekerjaan sampingannya itu. Bisa diomeli dirinya jika Hyung-nya itu tahu.

"Aku menjalani hariku biasa aja masih bekerja diclub malam itu"

"Kamu tidak mau bekerja di kantorku? Sudah bertahun-tahun aku menawarkan pekerjaan disana tapi kamu menolak. Akan jauh lebih baik kau disana penghasilanmu pun akan jauh lebih banyak"

"Hyung kita sudah bicarakan ini sudah lama sekali. Aku akan tetap menolak, apa yang kamu harapkan dariku? Aku hanya anak berandal yang putus sekolah. Akan memalukan jika aku disana"

"Kata siapa? Kamu bisa dibidang IT kamu pikir aku tidak tahu waktu kamu mencopet, kartu ATM mereka kamu hack passwordnya"

Suga tertegun Hyung-nya ternyata tentang hal itu.

"Suga ayolah..."

"Tidak Hyung, berjuta kali pun kamu memohon aku tidak akan mau"


"Sudahlah ada apa sebenarnya Hyung datang kesini?

Red RoséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang