50

1.2K 122 14
                                    

Sebelumnya aku mau minta maaf aku nulis judul part-nya salah 😭 maaf banget guys gk fokus karena emang aku langsung up kalo waktu senggang tugas sekolah banyak banget cuy:(

Dan mau minta maaf juga kalo part kemaren sama part ini gk ngefeel, so sorry guys aku juga gatau kenapa. Maaf banget:(

-

Didalam sebuah mobil kini ia menyandarkan kepalanya ke kursi mobil mencoba memejamkan matanya perlahan.

Setelah kejadian di restoran membuatnya banyak berpikir, tentang semuanya yang terjadi. Terlalu cepat untuk ia akhiri semuanya, tetapi keadaan memaksanya untuk melakukan hal ini.

Suga mencoba memejamkan matanya lagi dan lagi, tapi percuma karena wajah gadis itu selalu muncul di kepalanya. Terganggu dengan itu, Suga mengacak-acak rambutnya karena rasa pusing mendadak.

Wajah itu, gadis yang ia tinggalkan tanpa kabar selama dua bulan. Ia sadar gadis itu sangat senang saat bertemu dengan dirinya. Ia melihat gadis itu tersenyum saat berjalan mendekat kearah mejanya, entah setan apa yang ada didalam dirinya membuatnya mengalihkan pandangannya kearah lain.

Suga tak ingin melihat senyum Rosé, karena akan membuatnya sulit melupakan gadis itu.

Tak lama mobil yang ia naiki sampai di bandara Incheon, ia keluar dari mobil dan sudah ada Jennie dekat pintu masuk. Adiknya memakai pakaian serba coklat membuatnya tampak anggun dan cantik.

Ia bereskan koper-koper yang akan ia bawa dibantu oleh supir suruhan Jennie, kemudian ia langkahkan kakinya mendekati Jennie.

Adiknya tersenyum menyambutnya, Suga tak banyak bicara hanya melanjutkan langkahnya memasuki bandara, ia genggam tangan adiknya.

Mereka duduk disebuah kursi tunggu, Jennie disebelahnya hanya diam.

"Oppa, kamu yakin dengan semua ini?"

"Dengan apa?" Tanya balik Suga tak paham.

"Meninggalkan Seoul?"

Lagi, Suga berpikir tentang pernyataan itu. Sudah berpuluh-puluh kali Suga memikirkan jawaban itu, apakah ia yakin meninggalkan kota ini.

Walaupun Suga yakin dengan pilihannya, tetapi tetap saja rasa raginya selalu datang tiba-tiba ia takut semaunya akan semakin rumit untuk dirinya dan semua orang.

"Tentu, aku yakin" Suga menjawab mantap.

"Ah, lega mendengarnya. Maaf oppa, aku datang mengacaukan semuanya"

"Hey bukan salahmu, sudah tak perlu bersedih. Kita sudah pernah membicarakan ini. Ayo bangun pesawat sudah sampai"

Mereka berdua berjalan beriringan saling menggenggam, menguatkan satu sama lain.

Saat memasuki pesawat Suga terdiam memikirkan sesuatu yang mengganjal di kepalanya lagi-lagi Rosé menghantui pikirannya.

"Maafkan aku, aku tahu aku pengecut. Selamat tinggal Rosie, aku harap kamu bahagia dan mendapatkan laki-laki yang lebih baik dariku. Aku sayang kamu"

Ucap Suga dalam hati menahan air matanya yang akan terjatuh.

Ia tenggelamkan kepalanya disebuah selimut yang diberikan oleh pramugari, kemudian ia mencoba untuk tidur.

"Selamat tinggal Seoul dengan berjuta cerita, aku akan merindukan kota ini"

Red RoséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang