10

2.3K 191 2
                                    

"Ini..."

Jin memberikan sebuah amplop berwarna biru lalu Suga mengambilnya.

"Apa ini? Uang untukku?" Tanya Suga dengan wajah polosnya.

"Yak! Bocah liat saja apa yang ada didalamnya"

Suga segera membuka amplop itu dan terdapat selembar, aniya. Ini terbuat dari plastik dan ada tulisan.

 Ini terbuat dari plastik dan ada tulisan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1 detik
2 detik
3 detik
5 detik

Suga membaca perlahan apa tulisan itu dan mencernanya baik-baik.

Suga mengambil napas lalu membuangnya, terlihat tenang.

Lalu membanting undangan itu depan Jin.

"Yak! Aku benar-benar marah apa-apaan ini? Tadi saat kamu bercerita tidak ada unsur romance tapi mengapa tiba-tiba kamu akan bertunangan dalam waktu dekat. Yak! Jinja, sudah berapa lama kamu mengencani wanita itu? Setahun? Atau bahkan sebelum kamu pergi ke Amerika?"

Suga marah. Tentu dirinya terkejut bagaimana bisa sahabatnya itu tiba-tiba pergi selama setahun lalu memberi kabar bahwa akan bertunangan.

"Aish Suga jangan marah-marah akan aku jelaskan. Aku baru bertemunya kemarin siang-"

"Apa kemarin siang? Wah daebak kamu hyung. Kamu bertemunya kamarin siang lalu ingin bertunangan, kamu sedang mabuk cinta dengan pandangan pertama. Cih omong kosong"

"Yak! Kamu yang omong kosong. Dengarkan aku baik-baik dan tutup mulut mu itu jangan potong pembicaraan ku anak nakal"

Jin menghela napas lalu mulai menceritakan hal yang sebenarnya.

"Seperti yang kamu katakan hidup penuh dengan kejutan. Sama sepertiku. Hidupku sangat penuh dengan kejutan"

"Sepulangnya aku dari Amerika, ayahku berkata ingin berbicara serius. Aku pikir tentang perusahaan lagi tapi ternyata ayah ingin menjodohkan aku dengan wanita pilihannya. Aku tentu menolak karena..."

"Karena aku mencintai wanita lain, ya aku mengencani wanita darah amerika-korea. Sudah 3 bulan aku dengannya. Lalu tiba-tiba ayah menjodohkan ku, saat aku menolak ayah terkena serangan jantung lagi"

"Dan ibu menangis sejadinya, saat itu keadaan ayah sangat parah dan melihat ibu yang seperti itu hatiku hancur aku merasa menjadi anak durhaka. Akhirnya aku mengiyakan tentang perjodohan itu, saat kemarin aku bertemu keluarganya. Well, dia adalah dokter muda dia dari keluarga Park"

"Tentu kamu tahu keluarga Kim sudah bersahabat dan berkerabat dalam urusan bisnis sudah cukup lama. Makanya ayah memilih wanita itu yang berasal dari keluarga Park"

"Lalu bagaimana dengan wanitamu itu?"

"Itulah Suga aku juga bingung, aku mencintainya aku tidak bisa menyakiti hatinya"

Suga mengusap pundak jin, "Hyung aku tau masalah ini berat dan aku tak bisa memberikan solusi apapun karena masalah ini bukan hak ku untuk ikut campur. Tapi Hyung, palih satu diantara mereka. Kamu tidak boleh egois kamu tidak bisa menyakiti hati dua wanita sekaligus"

______

Dan seterusnya percakapan itu berlanjut sampai Jin meminta ikut ke Club tempat bekerja Suga. Tentu Suga tahu jin pasti akan menghilangkan stress dengan minuman disana.

Jika Suga jadi Jin pun dirinya akan memilih Club untuk menghilangkan beban yang ditanggung.

Saat Suga bekerja sesekali Suga memperhatikan Jin yang sudah larut dalam minumnya. Dirinya tak akan melarang Jin karena ia tahu pasti Jin sangat stress.

Dirinya juga berharap semoga wanita bernama Park Chaeyong itu tidak datang dan mengganggunya kali.

Ya semoga saja....

Red RoséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang