Makan malam telah dimulai Jin dan Suga belum muncul itu semakin membuat Rosé sedikit kecewa. Rosé memasang wajah baik-baik saja ketika Jisoo mengatakan bahwa Jin dan Suga ada kerjasama pekerjaan dan mengakibatkan mereka tidak bisa datang malam ini.
Terlepas dari itu Rosé merasa senang semua sahabat-sahabatnya datang dan mencairkan suasana. Mereka sedang berada di taman belakang untuk barbeque merayakan ulang tahun dirinya.
Terlihat Taehyung, Bambam, dan Joy sedang memanggang daging dan beberapa sosis terlibat perselisihan karena Taehyung dan Bambam selalu mencuri daging-daging itu.
Lisa dan Jisoo asik mengobrol entah apa.
Chanyeol dan Jimin duduk didekat kolam renang asik memakan sosis-sosis yang telah matang.
"Yak dua Park! Kesini kau, jangan hanya namakan saja!" Teriak Joy kesal melihat Chanyeol dan Jimin.
Yang merasa dipanggil hanya menoleh lalu membuang muka dan melanjutkan makan tanpa menghiraukan ucapan Joy.
Rosé yang melihat itu hanya tertawa kecil, memandang sahabat-sahabatnya. Rosé memutuskan untuk melangkahkan kakinya untuk membantu Joy tetapi sebuah tangan menahannya.
"Tunggu"
Ada Jaehyun disamping sedang menahannya.
"Kenapa?"
"Aku ingin bicara padamu"
"Bicaralah"
"Maaf"
"Untuk apa?"
"Atas pertengkaran kemarin. Aku tau salah maaf membawa-bawa perasaanku"
"Ne, aku juga minta maaf" Rosé menunduk merasa bersalah karena setelah pertengkaran itu dirinya menjauhi Jaehyun.
"Tak apa, sebuah persahabatan tentu ada pertengkaran. Aku ingin meluruskan, aku akan tetap menjadi sahabatmu. Jangan pernah tertutup lagi, jika ada apa-apa ceritakan saja padaku. Kau tahu aku tidak bisa hidup tanpamu"
"Hey lebay sekali,kau juga ceritakan padaku. Tadi aku dengar dari Lisa kau sedang didekati oleh seorang gadis yang mempunyai nama sama denganku"
"Aniya, itu gadis aneh"
"Aneh?"
"Gadis itu bekerja disalah satu stasiun televisi, hampir setiap siang gadis itu mengunjungi Caffe milikku"
"Ya! Gadis itu suka padamu"
"Sudahlah Chae aku malas membahasnya. Ayo kita bantu Joy" ajak Jaehyun langsung menarik lengan Rosé.
-
Merasa haus karena sejak tadi para sahabatnya dan keluarganya asik membuat lelucon membuat Rosé terus tertawa.
Rosé pamit sejak untuk kembali masuk ke dalam rumahnya untuk mengambil air putih. Saat memasuki rumahnya terlihat Jisoo sedang ada dipojok dapur, memainkan handphonenya. Tak lama dari itu Jisoo mendapat panggilan dari seseorang.
"Halo"
"..."
"Oppa sudah kerumah Suga?"
"..."
"Jinjja? Aku tidak menyangka Suga akan benar-benar bertunangan dengan kekasihnya"
"..."
"Ya sudah kalau begitu aku tutup, sampai jumpa dirumah nanti"
"..."
Panggilan itu diakhiri.
Sekali lagi Rosé merasakan hatinya hancur, dunianya seketika runtuh. Pria yang ia cintai menyakitinya kembali.
Rosé berjalan perlahan menjauhi Jisoo agar tidak ketahuan, langkah kakinya berhenti diruang keluarga. Tatapannya kosong mencoba mencerna perkataan Jisoo tadi.
"Jinjja? Aku tidak menyangka Suga akan benar-benar bertunangan dengan kekasihnya"
Kalimat itu terus berputar di kepalanya, Rosé yakin sekali tidak mungkin ia salah dengan karena Jisoo mengucapkan sangat jelas.
"Kau kenapa?" Sebuah surat mengagetkannya lantas Rosé menoleh dan mendapati Jisoo yang sudah duduk disampingnya.
"Um?"
"Kau kenapa? Aku lihat kau melamun sejak tadi?"
"Tak apa. Unnie, aku ingin ke kamar tiba-tiba saja aku merasa pusing"
"Yakin tidak apa-apa? Apa perlu kau ke dokter?"
"Ne unnie gwencana. Aku ke atas dulu, katakan kepada teman-temanku bahwa aku tidak enak badan. Dan sampaikan terima kasih telah datang"
"Ne, kau istirahat saja"
-
Sesampainya di kamarnya Rosé langsung menjatuhkan dirinya di ranjang. Terlalu sakit hatinya karena penghianatan yang kedua kalinya.
Rosé menangis tanpa suara, tak ada isakan. Air matanya turun begitu saja, dadanya terasa sakit.
"Bodoh"
"Bodoh"
Dirinya terlalu bimbang antara bodoh dan terlalu mencintai laki-laki itu.
Dirinya bodoh karena berapapun duri yang Suga tancapkan, Rosé tak pernah menghiraukan duri itu. Bahkan ketika Suga hadir kembali duri itu masih menancap dihatinya Rosé tidak peduli, hatinya terlalu senang dengan kembalinya Suga.
Tanpa dia menyadarinya duri yang Suga tancapkan masih tertancap di hatinya. Tanpa ia sadari juga duri itu semakin dalam tertancap ketika Suga menekannya terlalu dalam.
Lagi pula dirinya memang terlalu bodoh karena terlalu mencintai Suga sebegitu dalamnya. Sampai ia tak menghiraukan Suga akan menyakiti hatinya lagi, dan kini itu terjadi.
Suga lagi-lagi menyakitinya.
Terlalu banyak penghianatan.
Terlalu banyak air mata yang terbuang hanya untuk menangisi Suga.
![](https://img.wattpad.com/cover/192047903-288-k999430.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Rosé
Fanfiction"Come from two different world" Suga laki-laki berandal yang mempunyai masa lalunya kelam lalu bertemu dengan Rosé wanita yang ia copet saat itulah perlahan dunianya berubah penuh kejutan. Start : 28 Juni 2019 End : 12 Oktober 2019