40

1.4K 119 7
                                    

Jika bisa dibilang kepala Rosé rasanya sudah sangat pusing karena pekerjaannya. Hari ini adalah jadwal pemotretan untuk desain yang baru. Merek pakaian dibutik ini menjual pakaian wanita dan pria, tapi kebanyakan pakaian wanita.

Makanya tak heran jika merek pakaian ini sangat mendunia. Kembali lagi dengan pekerjaan Rosé, tiba-tiba model yang akan menjalani photoshoot tidak bisa datang karena ada kecelakaan. Modelnya itu ditabrak mobil belakangnya eh seseorang dan membuat para crew panik.

Photoshoot ini harus berjalan karena photograper dan tempat untuk pemotretan sudah siap.

Rosé sedang bingung model mana yang akan ia hubungi untuk menggantikan model lamanya, tiba-tiba saja Johnny menghampirinya, "Rosé aku sudah ada model, dia teman lamaku"

Mata Rosé langsung berbinar mendengar penuturan Johnny, karena akhirnya masalahnya terpecahkan.

"Sungguh? Mana, biar aku lihat orangnya"

Akhirnya Johnny mengantarkan diruang make up, dan terlihat pria itu memunggungi mereka berdua, Johnny inisiatif menghampiri temannya itu.

Saat berbalik badan terkejutlah Rosé, bener-benar terkejut. Bagaimana bisa orang itu.

"Rosé ini temanku, namanya Jaehyun"

"Hai Chaeyong" sapa Jaehyun memanggil nama aslinya.

"Kalian saling kenal?" Tanya Johnny heran.

"Tentu, Rosé ini dulu adalah-"

"Ah, jaehyun adalah teman kuliahku Oppa" sela Rosé sebelum jaehyun mengatakan hal yang lain.

"Ne, dia teman kuliahku"

"Ah begitu rupanya. Baiklah Jae, kau siap-siap dulu nanti 15 menit lagi kau akan pemotretan"

Jaehyun hanya mengangguk, laku menghampiri Rosé yang masih mematung ditempat.

"Kemari duduk disini"

Rosé hanya menuruti lalu duduk di sofa yang berbeda dengan jaehyun, mereka tak tahu harus bicara apa karena saling canggung.

Rosé yang menyadari bahwa suasana tidak baik, akhirnya ia memberikan diri untuk bertanya. "Um... Bagimana bisa kamu menjadi model? Bukannya kamu meneruskan perusahaan ayahmu?"

"Ah itu, memang benar dulu aku sempat meneruskan perusahaan keluarga. Tapi memang aku tidak minat, akhirnya setahun yang lalu aku memutuskan untuk memilih jalanku. Aku menjalani hidup mandiri. Aku menjadi pelukis, membuka coffee shop dan kadang menjadi model seperti ini"

"Awalnya sulit tentu saja, tapi berkat bantuan orang-orang di sekitarku aku bisa menjalani ini semua. Dan aku bersyukur beberapa bulan yang lalu lukisanku sudah masuk museum dua kali"

"Woahhh... Hebat sekali. Aku tidak menyangka kamu punya keberanian itu. Aku tidak tahu jika kamu menyukai seni, karena setahuku selama kuliah kamu selalu berteman dengan buku-buku bisnis"

"Hahaha memang, paksaan orang tuaku untuk aku selalu belajar membanggakan mereka. Aku tak pernah memperlihatkan kertarikan ku pada seni, karena aku takut semua orang seperti orang tuaku yang tidak mendukungku"

"Kemudian saat aku bekerja di perusahaan orang tuaku mengatakan mereka bangga kepadaku karena saham perusahaan yang naik dengan baik. Tapi kemudian aku menyadari satu hal, aku tak pernah bangga terhadap diriku sendiri. Sampai akhirnya aku memutuskan untuk meninggalkan semuanya"

"Aku bahkan diusir oleh keluargaku, mereka mengatakan apakah aku bisa tinggal diluar sana tanpa bantuan uang dari mereka. Setelah mereka mengatakannya aku semakin yakin bahwa pilihanku benar. Tapi tentu saja diawal sangat sulit, karena aku tak membawa uang yang banyak"

Red RoséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang