64

1.1K 102 10
                                    

Pertemuan panjangnya dengan Seok Jin dan Hoseok berakhir sangat malam karena pembicaraan mereka yang sangat panjang.

Matahari telah menampakkan dirinya pagi ini perlahan-lahan ia membiasakan matanya membuka mata. Sinar matahari menembus kaca apartemen kamarnya.

Suga menggeliatkan tubuhnya di kasur miliknya, tangannya meraba mencari handphone untuk mengetahui kegiatannya hari ini.

-

Tak banyak waktu lama Suga telah siap dengan pakaiannya untuk memulai hari ini.

Suga membawa mobil sendiri menuju tempat pertemuan, bisanya jika di Paris supirnya yang akan mengendarai mobilnya. Suga memfokuskan pandangannya kearah jalanan, pikirannya tak ada yang berubah dari Seoul setelah hampir satu setengah tahun ia pergi meninggalkan kota ini.

Mobil miliknya telah sampai disebuah butik, diparkiran Suga bertemu dengan sekertaris nya yang juga ikut ke Korea. Mereka berjalan bersama memasuki butik itu, Suga mengangumi butik ini karena interiornya yang simple tetapi elegan.

Seorang wanita menghampirinya memberikan salam dan hormat, Suga kenal wanita itu. Ya, wanita itu adalah asisten pribadi Rosé.

Suga kini berada di butik Flower Roses milik Rosé, jujur saja dirinya sedikit gugup untuk kembali bertemu lagi dengan Rosé. Suga juga sadar kejadian di ruangan meeting itu pasti menyakiti hati perempuan itu.

Suga melangkahkan kakinya memasuki ruangan tunggu untuk bertemu dengan Rosé.

Tak lama Rosé datang menghampirinya memberikan hormat. Lagi-lagi mereka bersikap seperti orang asing.

"Senang bertemu dengan anda lagi Suga-ssi" Rosé berbicara menggunakan bahasa formal kepadanya.


Pertemuannya berjalan dengan baik ketika mereka memulai membicarakan projects mereka selanjutnya. Suga juga merasakan jika Rosé tidak lagi terlalu gugup kepadanya.

Saat Suga melangkahkan kakinya menuju Rosé untuk menghampiri wanita itu untuk sekedar mengajak mengobrol. Tiba-tiba seorang laki-laki datang menghampiri Rosé.

Dari jauh Suga memandang laki-laki itu yang memakai pakaian santai dan celana jeans hitam. Laki-laki itu tersenyum kearah Rosé, lalu memeluk Rosé dengan erat.

Rosé perlahan juga membalas pelukan laki-laki itu, dilihatnya laki-laki berbicara kepada Rosé.

"Aku sungguh merindukanmu Chae, kenapa tidak menelfonku untuk dijemput di bandara?" Tanya laki-laki memegangi tangan Rosé.

"Aku tak mau merepotkanmu Jae. Lagipula aku bersama asisten dan karyawanku"

"Ah begitu, aku pikir kau pulang ke Korea sendiri makanya aku mengkhawatirkanmu"

"Ne, gwencana"

"Ayo kita makan siang aku akan traktir"

"Jinjja? Ayo, ayo Jae, Ayo cepat" jawab Rosé bersemangat sambil menarik-narik tangan laki-laki itu.

"Ne, sabarlah aku bahkan bisa membelikanmu sebuah restoran jika kau mau"

"Ayo cepat Jae"

"Asih, iya iya" laki-laki itu menggandeng tangan Rosé lalu memberikan sentuhan halus di pucuk kepala Rosé.


Suga hanya terdiam.

Menatap mereka.

Diam menyaksikan Rosé yang begitu bahagia bersama laki-laki itu.

"Jadi kau masih menyukai Rosé?" Tanya Seok Jin disampingnya.

"Tidak" jawab Suga cepat sambil menonton acara televisi.

"Jinjja? Secepatnya itu? Apa karena wanita itu?" Sambung Hoseok.

"Wendy, namanya Wendy"

"Ah iya sensi sekali kau. Jadi karena Wendy kau sudah move on?"

"Mungkin"

"Kenapa jawabanmu seperti itu?" Tanya Seok Jin curiga

"Aku tidak tahu, Wendy adalah fisrst love ku. Aku pikir seseorang pernah berbuat salah, dan Wendy pantas mendapatkannya"

"Baguslah kalau seperti, maka akan mudah Jisoo dan aku merestui hubungan Rosé dengan laki-laki itu" jin berbicara tanpa menyebutkan nama pria itu.

Dan sepertinya rasa penasarannya telah terjawab dengan kejadian tadi didepan matanya. Rosé telah mempunyai seseorang yang membuatnya bahagia.

Tapi Suga kembali berpikir, Suga mengatakan bahwa ia tidak lagi memiliki perasaan kepada Rosé. Tapi nyatanya saat Suga melihat Rosé memeluk pria itu, hatinya serasa dicubit.

Suga tidak tahu kenapa, dirinya menyadarkan bahwa ia memang benar-benar tidak lagi mempunyai perasaan kepada perempuan itu.




Karena Suga sadar bahwa dirinya sudah tidak pantas dengan Rosé.

Red RoséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang