Red Rosé

11

Terhitung sejak seminggu setelah pertemuan keluarga, Rosé dan Jisoo sama-sama sibuk.

Rosé sibuk hari-hari sebagai desainer yang baru pindah lalu berbeda dengan Jisoo. Kakaknya sibuk mempersiapkan cutinya dan tentu untuk pertunangannya nanti.

Seminggu sebelumnya saat kedua keluarga itu memutuskan akan melangsungkan pertunangan diadakan seminggu lagi rasanya jantung Rosé mau copot. Bagaimana tidak kakaknya itu baru bertemu pria itu lalu secepat itu pria itu akan menjadi calon suami kakaknya. Dan tentu akan menjadi calon kakak iparnya.

Apa pandangan Rosé tentang pria bernama Kim Seok Jin itu? Tentu tampan, hey semua orang pun tau keluarga Kim tampan-tampan, dan juga Seok Jin itu mempunyai tubuh sempurna. I mean, dia tinggi, sangat tinggi. Lalu bahunya yang sangat lebar, otaknya pun jangan ditanya pasti sangat pintar.

Jika dipikir-pikir mereka pasangan sempurna jika mereka mempunyai anak pasti Rosé akan mendapatkan keponakan yang cantik dan tampan. Tapi sayang mereka tidak saling mencintai.

Tentang pekerjaannya, Rosé sangat menikmatinya teman barunya sangat ramah dan membantu Rosé jika ia kesulitan. Dan juga tentang Taehyung, ternyata sahabatnya itu sudah tau tentang perjodohan kakaknya. Sungguh saat Rosé mendengarnya ia sangat marah mengapa ia baru tahu.

Omong-omong Taehyung adalah sepupu Jin, kata Taehyung ia sangat dekat dengan Jin mereka juga beberapa hang out bersama atau liburan keluarga negara bersama.

"Unnie besok adalah pertunangannya, apa ada beban yang mengganggumu? Jika ada ceritakan lah kepadaku"

"Tak ada Rosie, seperti yang aku bilang cukup kamu bersamaku dan mendukungku aku akan sangat senang"

"Unnie aku tahu ini berat. Tapi aku kagum dengamu, kami sangat dewasa dan berhati besar. Jika tujuan unnie tidak ingin mengecewakan ayah maka unnie bener. Kamarin-kemarin ayah sangat senang begitupun dengan ibu, jadi unnie tersenyum saat esok"

"Tentu Rosie terima kasih banyak adikku yang kecil ini sudah menasehati ku"

Mereka tersenyum bersama saling menguatkan satu sama lain.

_____

"Aish jinja apa yang harus aku pakai. Dasar Hyung sialan aku ingin memakai jeas dan jaket denim ia malah melarangnya. Sungguh aku tak pernah ke acara seperti itu apalagi pasti banyak orang kaya disana"

"Apa aku tidak usah datang saja ya?"

"Ah tidak, tidak, pasti Hyung itu akan marah besar kepadaku"

Setelahnya ponsel Suga berdering memunculkan nama 'Jin Hyung'

"Ada apa Hyung?" Tanya Suga malas

"Kamu sudah bersiap? Awas saja kalau kamy tidak datang"

"Iya iya bawel sekali"

Suga langsung memutuskan telpon dari sang sahabatnya itu dan melemparkan polsennya ke arah tempat tidur. Dengan malas Suga menarik sebuah jas hitam yang sudah lama ia tak pakai.

Entahlah bagaimana nantinya Suga masa bodo dengan penampilannya yang penting ia sudah datang ke acara pertunangan sabatnya itu.

Sekitar jam 7.30 malam Suga sampai di Hotel mewah di Seoul, dengar-dengar hotel ini milik keluarga Jin. Saat dirinya memasuki ruangan itu dirinya benar-benar terkejut.

'Apa aku salah masuk ruangan? Ini acara pertunangan kan bukan acara pernikahan?' tanya Suga dalam hati kerena dekorasi hotel ini sudah seperti orang menikah.

Suga menghampiri sebuah meja yang terdapat banyak minuman, ia mengambil salah satu lalu menenggaknya. Dirinya masih memikirkan betapa mewahnya acara ini padahal hanya acara pertunangan saja.

Kemudian Hyung-nya sudah berdiri diujung tempat berlangsungnya acara pertunangan itu, sangat gagah dan tampan memakai pakaian berwarna putih.

Kemudian para tamu dipersembahkan duduk di kursi yang sudah terdapat nama. Kemudian seorang wanita berpakain putih datang menuju acara berlangsungnya pertunangan itu. Seingatnya nama wanita itu Park Jisoo.