42

1.2K 118 5
                                    

"Dulu, saat aku kuliah aku mempunyai kekasih. Namanya jaehyun, laki-laki yang tampan, baik hati dan sangat lemah lembut kepada wanita. Semua orang mengaguminya dan itu termasuk aku. Aku mengenalnya ketika kami dipasangkan untuk lomba menyanyi antar universitas, awalnya sangat canggung tapi karena jaehyun adalah orang yang humble makanya kami cepat akrab"

"Berjalannya waktu aku semakin dekat dengannya, biasanya kami bertemu hanya untuk berlatih. Tapi saat itu sudah tidak, kami sering bertemu hanya untuk saling mengobrol. Sampai kemudian hari jaehyun memintaku menjadi kekasihnya. Tentu aku sangat senang karena memang aku sudah menyukainya sejak saat duet itu"

"Setahun kami berpacaran hubungan kami baik-baik saja, banyak orang bilang bahwa hubungan kami sangat harmonis karena jauh dari gosip apapun. Tiba-tiba saja saat ulang tahunku, aku sedang makan malam bersama keluargaku aku melihat jaehyun bersama sahabatku di mall"

"Aku masih positif thinking karena mereka saling kenal, padahal saat itu aku sedang ulang tahun dan jaehyun tidak mengucapkan apapun. Aku semakin sering melihat mereka jalan bersama, aku tak mau berbicara karena aku tak mau hubunganku hancur dan persahabatanku juga hancur"

"Tapi kemudian aku mendapat kabar mereka sering pergi ke hotel bersama, awalnya aku tidak percaya. Sampai aku penasaran, aku membuktikannya sendiri. Aku melihat mereka sedang memasuki kamar hotel dalam keadaan mabuk. Saat itu aku memaksa masuk ke dalam kamar hotel mereka, aku tanya apa hubungan mereka. Karena mereka mabuk, tanpa sadar mereka mengatakannya secara jujur"

"Hancur hatiku saat itu juga. Kepercayaan yang aku berikan kepada mereka dihancurkan seperti itu, aku merasa wanita paling bodoh karena dibodohi oleh mereka. Saat kejadian itu aku sudah tidak sering lagi memunculkan diri dikampus. Dan saat itu jaehyun tiba-tiba menghilangkan begitu saja"

Tanpa sadar Rosé terisak saat menceritakan masa lalunya, jujur saja Rosé wanita pemilih untuk bercerita tentang masalah pribadinya. Tapi kini, dengan Suga ia leluasa menceritakan semuanya.

Sebuah tangan menggenggamnya, Rosé yang tersadar langsung menatap mata pria itu. Suga tiba-tiba menggenggamnya erat, lalu Suga melepaskan genggaman itu.

Tangan itu beralih ke pipi mulus Rosé, tangan itu mengusap air mata yang berjatuhan di pipinya. Perlahan menggunakan ibu jarinya.

Rosé merasa terhanyut dengan sentuhan itu, dulu saat bersama jaehyun ia tak pernah merasa sebegitu jantungnya berdetak sangat cepat.

Tapi kini bersama pria itu, seolah membuktikan bahwa Rosé akan terkena penyakit jantung sebentar lagi karena terus-menerus berdetak sangat cepat.

Suga mengusap pundaknya perlahan menenangkan Rosé dari isakannya.

"Aku bukan laki-laki pandai bicara yang bisa menenangkan wanita ketika menangis"

Rosé menoleh mendengar Suga mengatakan itu, "Tak apa, aku senang bisa bercerita dan kau mau mendengarkan ceritaku. Aku merasa lega"

"Aku juga"

"Apanya?"

"Merasa lega. Tak pernah ada yang tahu cerita hidupku, hanya orang-orang tertentu saja. Terima kasih sudah mendengar aku cerita"

Mereka saling berpandangan kemudian tertawa canggung. Rosé sudah selesai dengan acara nangisnya tadi, kini mereka saling terdiam memandang bukan yang ada diatas kepala mereka.

Tiba-tiba saja Suga merebahkan tubuhnya, Rosé hanya melihat memandang pria itu.

"Berbaringlah disini, akan lebih nyaman melihat bulan jika berbaring seperti ini dan merasakan angin malam yang tidak terlalu dingin"

Red RoséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang