"Boleh saya duduk?"
Sebuah suara membuyarkan lamunannya, Rosé segera menghentikan kegiatannya yang sedang mengecek timeline Instagram miliknya.
Setelah tahu siapa pemilik suara itu ada perasaan terkejut ketika melihat wajah Suga. Rosé masih terdiam memandang lantai, menimbang jawaban yang akan ia berikan.
"Hemm, duduk saja"
Suga melangkahkan kakinya menuju kursi depan Rosé, mereka duduk berhadapan hanya terpisah sebuah meja kayu.
"Kebetulan sekali bertemu, kamu sering ke restoran ini?"
Lagi-lagi hal yang paling dibenci Rosé adalah ketika mereka bersikap seolah-olah orang asing, ah tidak. Lebih tepatnya Suga lah yang mulai sikap itu.
Rosé terdiam sejenak lalu menjawab pertanyaan Suga.
"Lumayan"
"Ah seperti itu"
Rosé tidak menjawab lagi dan memilih diam memainkan ponsel yang ada digenggamnya, suasana kembali canggung.
Inilah sikap yang Rosé berikan, menyamakan sikap uang Suga berikan kepadanya. Rosé tentu akan bersikap seolah-olah mereka tidak pernah kenal, dan itu membuat hatinya semakin sakit.
"Jujur saja aku tidak tahu jika kau mempunyai sebuah butik" Suga kembali berbicara.
"Ya, baru dibuka"
"Tapi butik milikmu sudah sangat terkenal, bahkan adikku sering membicarakan butik milikmu"
"Terima kasih"
Rosé mencerna kembali kata-kata Suga tadi. Suga mengatakan bahwa ia mempunyai seorang adik, tetapi saat mereka bersama Suga tak pernah mengatakan bahwa Suga memiliki adik.
"Emm... Rose-sii aku ingin mengatakan sesuatu"
"Apa?"
Suga sempat terdiam setelah mengatakan keinginan mengatakan sesuatu, Rosé merasa sedikit gugup apakah yang akan Suga katakan.
"Em- lupakan saja"
"Baiklah"
Entahlah apa yang sebenernya Suga ingin katakan.
Rosé tidak terlalu memikirkan perkataan Suga tadi dan melanjutkan kegiatannya, merasa terganggu Rosé memperbaiki posisi duduknya dan mendapati Suga yang tengah menatapnya.
"Mengapa melihati ku seperti itu?" Ucap Rosé sedikit ketus.
"Aku tidak melihatmu"
"Terserah kau"
Langkah kaki terdengar mendekati mereka, Suga mengalihkan pandangannya kearah samping terdapat seorang laki-laki muda.
Laki-laki itu semakin mendekat meja Suga lalu mendekati menghampiri Rosé.
"Hai Chae" sapa laki-laki itu.
"Hai Jae" Rosé berdiri dari tempat duduknya membalas pelukan laki-laki.
"Lama menunggu?"
"Tidak terlalu"
"Baguslah"
Rosé memutuskan kontak mata dengan laki-laki itu lalu menghadap kearah Suga.
"Maaf suga-sii bisa anda meninggalkan kursi ini, karena meja ini dipesan oleh saya" ucap Rosé.
Suga sedikit tercengang mendengar ucapan Rosé.
"Ah, baiklah. Senang bertemu denganmu" jawab Suga berdiri dari tempat duduknya meninggalkan mereka berdua.
Rosé kembali duduk lalu disusul Jaehyun, mereka duduk berhadapan terlihat jaehyun tersenyum kearahnya.
"Ingin segera pesan makanan?" Tanya Jaehyun membuka-buka buku menu.
"Ne, aku lapar sekali"
Mereka memutuskan untuk memilih menu yang sama lalu mengobrol tentang keseharian mereka masing-masing.
"Tadi itu siapa?" Tanya Jaehyun tiba-tiba disela-sela makan siang mereka.
"Rekan kerja"
"Oh... Yang pemilik Min Group itu?"
"Iya"
"Benar hanya rekan kerja kan?" Tanya Jaehyun seperti memastikan sesuatu.
"Iya benar"
"Chaeyong-ah apa susahnya untuk berkata jujur kepadaku"
"Wae? Memang benar"
"Aku tahu kau berbohong"
Rosé yang merasa kesal hanya diam saja lalu melanjutkan makan siangnya walaupun selera makannya berkurang sejak perdebatan tadi.
"Aku cemburu"
Tiba-tiba saja. Membaut Rosé hampir tersendat saat makan. Perlahan Rosé mengambil minumnya lalu ia minum perlahan.
"Apa maksudmu?"
"Ia mantan kekasihmu kan?"
"...."
"Kau diam berarti itu benar"
"Bisa kita tidak membahas ini?"
"Kenapa? Kau masih mengharapkannya?"
"Jae, cukup!"
"Wae? Kenapa kau marah kepadaku? Seharusnya aku yang marah, aku cemburu. Kau tahu itu Chae"
"Tapi Jae-"
"Tapi kau tidak mempunyai perasaan lagi untukku benar kan?"
"..."
Rose kehabisan kata-kata untuk menjawab pertanyaan Jaehyun dirinya seperti merasa terpojok saat ini.
Perlahan jaehyun megambil tangan Rosé lalu jaehyun menggenggam tangan Rosé dengan lembut.
"Aku pikir selama ini kau perlahan mulai menerimaku, Chaeyong, kau tahu hatiku hanya untukmu. Tak bisakah kau perlahan membalas persaanku?"
"Jaehyun aku pikir kita telah selesai membicarakan masalah ini, aku sudah tegaskan bahwa aku tidak bisa menerima perasaanmu itu. Aku masih trauma dengan kisah percintaan ku sebelumnya, dan maaf Jae, perasaanku hanya sebatas sahabat. Maaf sekali lagi Jae"
-
Keheningan tercipta dikamar pribadinya, diluar sana masih gelap dan sepi. Cuaca malam ini tak baik seperti biasanya, malam ini hujan cukup deras. Sepertinya langit hari ini sedang bersedih seperti dirinya.
Kejadian di restoran itu teriang-iang di kepalanya. Rosé berharap Tuhan menjauhi dirinya dengan pria bernama min Suga. Tetapi sepertinya tuhan tidak mengabulkan karena Rosé berpikir jika permasalahan mereka belum benar-benar selesai.
Jujur saja di dalam hatinya, Rosé masih berharap Suga menjalankan semua yang terjadi. Tentang satu setengah tahun ini Suga yang berubah.
Dan Rosé ingin sekali mendengar penjelasan pria itu, tapi tentu akan tidak baik untuk kondisi Rosé. Tentu Rosé akan semakin stress jika kebenaran telah terungkap, maka dirinya akan menjalani semuanya sampai selesai.
Rosé akan bertahan sampai hubungan kerjasama mereka berakhir dan Rosé tidak akan melupakan laki-laki itu.
Melihat wajahnya sangat menyakitkan untuk Rosé, apalagi jika mereka selalu dipertemukan seperti kejadian tadi siang.
"It's hard to sleep when you heart it at war with your mind"
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Rosé
Fanfiction"Come from two different world" Suga laki-laki berandal yang mempunyai masa lalunya kelam lalu bertemu dengan Rosé wanita yang ia copet saat itulah perlahan dunianya berubah penuh kejutan. Start : 28 Juni 2019 End : 12 Oktober 2019