49

1.1K 126 9
                                    

Kini Rosé sudah rapih dengan pakaiannya pilihannya, dan kini sudah menunjukkan pukul 13.30 Rosé sudah berada didalam mobil taksi.

Rosé tidak ribet dalam memilih pakaiannya karena ia hanya ingin merasa nyaman saat bertemu Suga nanti.

Mobil taksi sudah sampai depan restoran dan Rosé sungguh tidak sabar untuk bertemu pria yang sudah lama tidak jumpa dengannya.

Meski pria itu tiba-tiba menghilang darinya hampir selama 2 bulan lebih, tetapi Rosé senang Suga menghubunginya lagi dan mengajaknya bertemu.

Rasa marahnya sudah tertutupi dengan Suga mengajaknya bertemu, yang ada dipikirannya saat ini adalah Rosé merasa sangat senang, dan juga gugup.

Entah mengapa Rosé kali ini gugup untuk bertemu pria itu, lebih tepatnya kekasihnya.

Saat memasuki restoran tidak jauh dekat jendela sudah ada Suga sedang duduk sendiri mamakai kaos putih dengan jaket hitam, saat tampan.

Semakin dekat dengan meja itu, Suga mengalihkan pandangannya kearah lain.

Rosé akhirnya bertemu pria ini, pria yang ia cari setengah mati. Akhirnya Rosé kini duduk tepat didepan Suga.

Dirinya tersenyum kepada Suga lalu menyapanya.

"Kamu ingin makan?" Tanya suga sambil melihat-lihat buku menu.

"Aku tidak lapar, hanya ingin minuman saja"

"Bagaimana strawberry smoothies?" Rosé mengangguk menandakan setuju.

"Baiklah, sudah aku pesan tadi" ucap Suga dan membuat Rosé sangat senang karena Suga masih mengingat minuman kesukaannya.

Suga kembali diam setelah berbicara, dan Rosé memperhatikan pria yang depannya ini. Sangat berbeda sejak pertemuannya terakhir, terlihat lebih kurus? Entahlah Rosé ingin sekali bertanya.

Tak lama minuman mereka datang dan Suga masih tetap diam, membuat Rosé gemas ingin bertanya sekarang juga.

"Sug-"

"Rosie, aku ingin berbicara denganmu" Suga memotong ucapannya tadi, membuat Rosé sedikit sebal.

"Ada apa?"


"Aku tahu kamu akan menanyakan kemana aku selama dua bulan ini, sebelumnya maaf. Maaf aku menghilang begitu saja"

"Dan juga..."

"Aku ingin kita berakhir sampai disini"

Sampai ucapan pria itu berakhir Rosé merasa ada jutaan bom mendapatkan tepat dihatinya, menghancurkan hatinya dalam beberapa detik.

Sampai ucapan pria itu berakhir Rosé hanya terdiam mencerna ucapan pria itu, apa maksudnya.

"A-apa maksudmu?"

"Ya, aku ingin hubungan kita berakhir sekarang juga. Tak ada yang harus dipertahankan juga, aku merasa sudah tak ada rasa denganmu. Dan juga, aku merasa bosan dengan hubungan ini dan sifat kekanak-kanakan mu itu"

Ucap Suga berdiri didepannya lalu meninggalkan restoran.

Sekali lagi, Rosé mencerna setiap kata yang Suga ucapkan dan rasanya sangat sakit. Bisa-bisa Suga mengatakan itu di depannya.

Rosé terlalu buta dengan Suga, Rosé menganggap bahwa Suga adalah laki-laki yang tepat untuk dirinya, Rosé merasa bahwa Suga tidak seperti laki-laki lain, tapi kini Suga seperti pria pada umumnya. Menyakiti hati perempuan.

Terlalu sakit sampai Rosé tak sadar bahwa air matanya sudah mengalir diwajahnya. Ia hapus air matanya dengan kasar, perlahan ia tarik napas agar merasa tenang.

Sebuah harapan palsu datang kepadanya hari ini, tiba-tiba saja Suga mengajaknya bertemu. Ia kira Suga akan meminta maaf dan mereka akan kembali seperti biasa.

Tapi tidak, Suga memutuskan. Memutuskan hubungan begitu saja tanpa ada penjelasan.

Dan paling Rosé benci, Suga menghinanya. Mengatakan bahwa Rosé kekanak-kanakan? Rosé hanya tertawa miris meratapi kandasnya hubungannya.

Red RoséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang