51

1.1K 103 1
                                    

Tak pernah ada bayangan dalam hidup Rosé bahwa kisah percintaannya gagal kembali. Ia pikir Suga adalah orang yang tepat untuk dirinya. Tapi ternyata salah.

Laki-laki telah mencuri hatinya tapi kini ia pergi meninggalkannya tanpa belas kasihan, walaupun Rosé tak ingin dikasihani tapi sedikitnya cara Suga memutuskan sangat menyakiti hatinya.

Setelah penantian panjang dua bulan, mencari Suga selama hampir satu bulan tapi kini hanya rasa sesak di dada yang ia dapatkan.

Rosé merasa ia hampir mencapai puncak awan karena sudah bertemu dengan pria yang ia cintai. Tapi pria itu juga lah yang menjatuhkan sampai sayapnya patah.

-

Sudah dua Minggu sejak kejadian itu hidup Rosé terasa kacau, sudah beberapa kali ia ditegur oleh atasannya agar fokus dalam bekerja. Dan beberapa kali kesempatan juga Rosé memilih mampir ke Club untuk menghilangkan stress.

Semuanya tidak berhasil, sampai kini Rosé masih sering hilang fokus.

Jam istirahat sudah dimulai sejak lima belas menit lalu, tapi Rosé masih memilih duduk dimeja kerjanya setelah pagi tadi ia meeting dengan rekan kerja yang lain.

Belum lama juga Tzuyu mengajaknya makan disebuah restoran yang baru buka tapi Rosé menolak karena ia sangat lelah, pasalnya Rosé semalam tidak tidur karena memimpikan Suga dan membuat Rosé malas untuk tidur kembali.

Hingga sejauh tangan menepuk pundaknya pelan memunculkan wajah tampan Jung Jaehyun. Laki-laki itu sudah berdiri di depannya dengan pakaian santai.

"Jangan melamun terus Chaeyong, itu tidak bagus. Lagipula apa yang kamu pikirkan?"

"Tidak ada" jawab Rosé singkat.

"Memikirkan kekasihmu?"

"Aku bilang tidak, sudahlah. Ada apa kemari Jae?"

"Mengajakmu makan siang"

"Aku tidak berminat keluar sekarang"

"Ya sudah, aku delivery saja bagaimana?"

"Aku tidak ingin makan, jaehyun"

"Hey, apa kamu bilang? Nanti kamu sakit Chae"

"Jae aku tidak-"

"Ayo kita makan siang sekarang" jaehyun tiba-tiba meraih tangan Rosé lalu mengajaknya kearah parkiran.

Jaehyun membukakan pintu mobil untuk Rosé dan menutupnya pelan, rupanya jaehyun ingin membawanya ke sebuah restoran langganannya.

Tak lama mereka sampai dan duduk berhadapan, jaehyun memesan makanan, minuman dan sebuah dessert.

Jaehyun mulai membuka pembicaraan dengan bertanya soal pekerjaan, respon Rosé lumayan bagus karena beberapa kali Rosé menjawab panjang pertanyaannya.

Jaehyun merasa lega karena akhirnya Rosé sudah mulai bercerita lagi, karena beberapa hari ini jaehyun perhatikan gadis itu sering sekali melamun dan melewati jam makan siangnya.

"Aku tahu Chaeyong kamu sering melamun akhir-akhir ini dan melewati jam makan siang mu, jika ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu kamu bisa bercerita kepadaku apapun itu. Mungkin saja aku bisa membantu"

Rosé terdiam lumayan lama seperti mencerna perkataan jaehyun.

"Ne, terima kasih"

"Aku senang mendengarnya, kamu tahu. Aku selalu ada untukmu Chaeyong"

Rosé hanya tersenyum sebagi jawaban.

"Jangan lupa tersenyum hari ini"

Rosé mengangguk kemudian tersenyum kembali memperlihatkan giginya yang tersusun rapih.

Mereka saling tersenyum memandang satu sama lain, jaehyun gemas dengan gadis yang didepannya membuatnya sesekali mengelus kepala Rosé.

Red RoséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang