56

1K 100 2
                                    

"Em Rosé ada yang ingin aku tanyakan padamu"

"Apa itu oppa?"

"Apa kau tahu dimana keberadaan Suga sekarang?" Em Rosé ada yang ingin aku tanyakan padamu"

"Apa itu oppa?"

"Apa kau tahu dimana keberadaan Suga sekarang?"

-

Jika Rosé bisa katakan pertanyaan tadi adalah pertanyaan yang ia hindari selama hampir 6 bulan ini, bahkan teman-teman enggan membahas soal pria itu.

Tapi kini bahkan sahabat Suga menanyakan dimana keberadaan Suga, berarti selama ini menghilangnya Suga tanpa diketahui oleh orang-orang disekitarnya.

J-Hope yang menyadari bahwa Rosé hanya diam saja membuatnya merasa tidak nyaman.

"Rosé, kau melamun?" Tanyanya memastikan.

"Eh- Oppa, maaf. Aku tidak tahu dimana Suga sekarang"

"Bukannya kau kekasihnya?"

"Em- Aku sudah lama putus darinya. Dan aku juga tidak tahu dimana Suga sekarang, jujur saja Suga tiba-tiba menghilang begitu saja setelah pertemuan kita yang terakhir"

"Ah begitu... Maafkan aku Rosé, aku bener-benar tidak tahu karena kesibukan kami, jadi kami jarang bertemu. Beberapa bulan ini juga aku mencarinya tapi aku tidak mendapatkan hasil apapun"

Jelas J-Hope membuat Rosé sedikit khawatir, karena sahabat terdekat Suga saja tidak tahu dimana keberadaan suga. Lalu kemana laki-laki itu sebenarnya?

-

Disebuah gedung pencakar langit seorang laki-laki berpakaian formal sedang duduk di sofa seorang diri. Berjam-jam yang lalu sudah ia habiskan untuk mengecek laporan perusahaan, dan beberapa orang suruhan yang melaporkan kejadian paman Hans.

Pamannya ternyata sudah mengetahui keberadaan Suga di Paris. Keberadaan Suga juga sedikit terancam karena paman Hans menyewa beberapa mata-mata untuk mengikutinya.

Suga tersentak mendengar ketukan pintu di luar ruangan.

"Masuk" ucap Suga.

Seorang wanita muda menghampirinya membawa beberapa berkas milik perusahaan.

"Tuan, pemilik AB group sudah tiba. Meeting akan segera dimulai 10 menit lagi" ucap sekertaris pribadinya

"Baiklah, tunggu aku"

Wanita bernama Jessie itu kemudian keluar ruangan, dan Suga memilih bersiap memakai kembali jas yang ia letakkan di dekat meja.

Ada sebuah kaca panjang di pojok ruangan yang biasa ia gunakan jika ingin ada pertemuan, mengecek apakah ada yang kurang atau tidak. Setelah dilihatnya ia merasa cukup hingga berjalan ke keluar raungan menuju ruangan meeting.

-

Meeting tadi memakan waktu cukup lama hampir 4 jam karena ada beberapa masalah yang harus Suga sendiri tangani, tali Suga tidak mempermasalahkan itu karena Suga sadar bahwa perusahaannya sedang merangkak naik.

Yang cukup membuatnya terkejut bahkan hampir terkena serangan jantung adalah keberadaan seorang wanita yang sudah lama ia kenal, kini kembali lagi dihidupinya.

Jika dipikir-pikir bahkan Suga hampir melupakan wanita itu, tapi mengapa disaat Suga sudah melupakannya wanita itu justru kembali lagi.

Kini wanita itu berada tak jauh darinya, Suga sedang bersiap untuk keluar ruangan. Dilihatnya wanita itu sedang membereskan beberapa berkas milik perusahaan sebelum meninggalkan ruangan.

"Em- Hai" ucap wanita itu menghampiri Suga.

Ruangan terasa sangat sepi karena hanya mereka berdua.

"Hmm"

"Long time no see, aku tidak menyangka kita akan bertemu lagi"

"Aku juga"

"Sifat mu masih sama sepertinya"

"Memang"

"Aku dengar dari sekertaris mu bahwa hari ini kau ada jadwal kosong makan siang. Mau makan siang bersama?"

Cukup lama Suga memikirkannya, jujur saja Suga tidak terlalu senang bertemu wanita ini. Tapi karena mereka sudah bertemu seperti apa boleh buat.

"Baiklah"

Red RoséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang