43

1.2K 114 6
                                    

Setalah semalaman Rosé tidak bisa menghubungi Suga, akhirnya ia putuskan untuk melihat handphonenya siapa tahu jika Suga mengirimkan pesan.

Tapi sampai ia melihat semua pemberitahuan ternyata tidak terdapat panggilan ataupun pesan dari Suga. Apakah Suga bener-benar sangat sibuk sehingga tidak bisa sama kali menghubunginya.

Saat Rosé melihat jam menunjukkan pukul 8 pagi, mungkin saja Suga masih terlelap apagi Suga sangat suka tidur.

Hari ini Rosé bertemu dengan seorang Clint seorang model yang ia kenal, siapa lagi jika bukan Jung Jaehyun. Laki-laki ternyata menjadi model tetap untuk merek pakaian di butiknya.

Sejujurnya Rosé tidak terkejut jika jaehyun terpilih menjadi model tetep disana, karena memang laki-laki sangat berbakat dan cocok untuk menjadi model. Ditambah wajahnya yang tampan tentu akan sangat menjual.

-

Dirinya sudah sampai disebuah Caffe yang tak terlalu ramai, karena Rosé ingin sangat ia berdiskusi dengan jaehyun pembicaraan mereka tidak tergantung karena suasana yang ramai.

Rosé memilih tempat duduk dekat jendela dan ada sebuah tanaman besar, sebuah kebiasaan dirinya Rosé akan memilih tempat duduk dekat jendela.

Sekitar 15 menit ia duduk sambil melihat-lihat pengunjung yang lain, hingga orang yang ia tunggu menghampirinya mengganggu akhirnya ada didepannya memakai kaos putih dan celana jeans hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekitar 15 menit ia duduk sambil melihat-lihat pengunjung yang lain, hingga orang yang ia tunggu menghampirinya mengganggu akhirnya ada didepannya memakai kaos putih dan celana jeans hitam. Sangat simple dan tampan.

Rosé menyadari kata-katanya kemudian sontak ia pukul kepalanya menggunakan tangan kanannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rosé menyadari kata-katanya kemudian sontak ia pukul kepalanya menggunakan tangan kanannya. 'Bodoh untuk apa aku mengatakannya tampan'

"Hai Chaeyong" pria itu menyapannya kalau duduk di bangku yang kosong.

"Hai" Rosé jawab dengan senyuman tipis di bibirnya.

"Kenapa tadi kamu pukul kepalamu?"

"A-ah tadi aku merasa kepalaku sedikit sakit"

"Benarkah? Apakah masih sakit? Apa perlu kita ke dokter?" Tanya pria itu khawatir memperhatikan wajah Rosé.

'ia masih jaehyun yang lama, mengkhawatirkan hal-hal kecil'

"Tidak usah seperti itu, i'm fine. Kamu ingin pesan makanan dulu atau kita mulai diskusi?"

"Kita diskusi terlebih dahulu saja"

Mereka akhirnya larut dalam obrolan mengenai pekerjaan.
 

-

Mereka kembali saling terdiam satu sama lain memikirkan pikirannya masing-masing. Otaknya bener-benar pusing tak mengerti mengapa ia masih tak bisa mengingat ingatannya.

Suga bener-benar ingin berteriak mengapa ia seolah-olah sangat bodoh, atau ia yang sedang dibodohi. Setelah gadis itu memperkenalkan dirinya dengan nama marga yang sama dengan dirinya seketika Suga tiba-tiba pusing.

Dan setelah itu gadis itu meninggalkan dirinya yang terdiam lalu kembali membawa selembar foto, gadis itu menyodorkan foto itu kepadanya.

Ada dua anak didalam foto itu, anak itu didepan sebuah taman kanak-kanak, mereka berdiri bersebelahan dan saling menggandeng satu sama lain.

Yang Suga tahu adalah, ada dirinya difoto itu.

Suga mengetahui betul siapa anak laki-laki didalam foto itu. Itu adalah dirinya tapi ia tak tahu siapa gadis disampingnya itu.

Sampai kemudian gadis itu berbicara bahwa itu adalah dirinyalah. Kembali lagi, kepala Suga seperti terhantam.

Terlalu pusing memikirkan tentang foto itu dan Suga yang masih berada di apartemen ini membuat ia tak bisa berpikir lagi. Suga hanya memejamkan matanya siapa tahu memorinya kembali lagi.

Tapi kembali lagi, dirinya yang melupakan masa lalunya atau gadis ini sedang menjebaknya? Tentu musuh Suga ada dimana-mana apalagi sejak ia memutuskan keluar dari kelompok itu, sudah pasti orang-orang yang pernah berurusan dengannya akan kembali membalas dendam kepadanya.

"Oppa..." Gadis itu bersuara memecah keheningan diantara mereka berdua.

Suga membuka matanya perlahan karena mendengar suara yang memanggilnya.

"Maaf membuatmu sulit dengan situasi ini, aku hanya ingin kau kembali"

"...."

"Aku berani bersumpah aku tidak menghayal tentang ini semua, kumohon percayalah"

Suga bener-benar tak tahu harus menjawab apa karena memang dirinya tidak tahu harus apa. Kepalanya sangat pusing.

"Ceritakan lah, ceritakan semuanya jangan sampai ada yang terlewati"

Gadis itu masih menatap mata Suga dan langsung tersenyum kecil mendengar jawabannya.



Jennie mengangguk kecil dan mulai bercerita perlahan.

Dan lagi, sepanjang gadis itu bercerita lagi-lagi kepala Suga benar-benar terhantam memori besar di kepalanya.

Red RoséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang