47

1.1K 102 4
                                    

Terhitung sudah sebulan pria itu menghilang dan kini Rosé berusaha menjalin hari-harinya seperti biasa walau ia tahu ada bagian yang hilang dari dirinya.

Selama sebulan juga ia disibukkan dengan hal-hal lain, seperti misalnya ia sangat sibuk bekerja dan harus pulang malam. Itu membantunya untuk tidak terlalu memikirkan Suga, dan juga prihal pertemanannya kini mereka sudah kembali berkumpul lagi.

Joy telah mengetahui kekasih telah mempunyai pacar dan Joy sebagi selingkuhan, saat itu Joy menangis datang kerumahnya. Hati perempuan mana yang tak sakit jika diperlakukan seperti itu.

Saat itu Rosé banyak memberikan nasihat kepada Joy agar lebih hati-hati memilih pacar. Tapi kini ia menyadari sesuatu, Rosé'bisa memberikan nasihat itu kepada orang lain. Tapi ia tak bisa memberikan nasihat kepada dirinya sendiri.

Ia bisa menguatkan orang lain tapi Rosé bahkan tak bisa menguatkan dirinya sendiri.

Kini hujan turun sangat deras dan Rosé terjebak di caffe dekat tempatnya bekerja, sudah 15 menit ia menunggu tapi hujan tak berhenti. Sebenernya ia bisa langsung ke butiknya menaiki taksi, tapi Rosé hanya ingin sendiri.

Maka ia biarkan dirinya di Caffe sendiri menatapi hujan. Rosé bukan penyuka hujan, bukan berarti ia benci. Hanya saja hujan membuat segala hal kacau, seperti jalanan basah, bajunya yang basah harus terkena air hujan, menunda pekerjaan, jemurannya yang tidak bisa kering jika hujan seharian, dan banyak hal lainnya.

Tapi kini ia biarkan dirinya menatap air hujan, entah mengapa tiba-tiba ia memikirkan hal-hal pernah terjadi di hidupnya. Termasuk laki-laki itu.

Tanpa sadar air matanya jatuh perlahan meluncur di pipinya, cepat-cepat ia usap air matanya agar tidak terlihat orang lain.

"Chaeyong-ah" sebuah suara memecahkan lamunannya.

Rosé menggerakkan kepalanya menghadap belakang yang ternyata sudah ada jaehyun berdiri dibelakangnya.

"Ne?"

"Sedang apa? Boleh aku duduk disamping mu?" Tanya jaehyun sopa meminta izin.

"Duduklah tak apa, ah sedang menunggu hujan berhenti"

"Menunggu hujan? Untuk apa? Hujan seperti ini akan lama berhentinya"

"Entahlah aku hanya ingin sendiri"

Rosé kemudian meniup teh yang ia pesan tadi lalu ia minum perlahan, asap-asap teh muncul di udara menandakan bahwa teh itu masih sangat panas dan Rosé menyukai asap teh yang menggepul di udara.

"Ada sesuatu yang menggangu pikiran mu?" Rosé tidak lagi kaget bagaimana jaehyun tahu jika ia sedang memikirkan sesuatu, karena sejak mereka bersama Jaehyun selalu tahu Rosé yang tiba-tiba diam seperti itu pasti dirinya sedang memikirkan sesuatu.

"Ne"

"Apa itu?"

Sedikit bimbang untuk bercerita tapi ia kembali lagi berpikir ia tidak lagi kuat menahannya sendiri, Rosé butuh teman untuk tempatnya berbagai cerita.

"Kekasihku tiba-tiba saja menghilang"

"Menghilang diculik?"

Rosé tertawa mendengar Jawa dari mulut jaehyun, ia bahkan tidak berpikir bahwa Suga akan diculik.

"Aniya, ia tiba-tiba tidak bisa dihubungi dan juga di apartemennya pun tidak ada siapapun. Setelah berminggu-minggu aku mengetahui fakta bahwa kekasihku berbohong kepadaku tentang pekerjaannya"

"Lalu kamu sudah mencarinya lagi?"

"Setelah ia membohongiku, untuk apa aku mencarinya?"

"Chaeyong... Kalian adalah sepasang kekasih, kunci suatu hubungan adalah kepercayaan dan komunikasi. Jika ada masalah seperti ini mengapa tidak kamu tanyakan langsung kepadanya agar tidak terjadi kesalahpahaman"

Seperti tertusuk jarum hati Rosé mendengarkan nasehat dari jaehyun, ia merasa rasa sakit hatinya sudah sangat besar sehingga ia tidak mau mempertanyakan kepada Suga.

Tapi setelah mendengar ucapan jaehyun tidak ada salahnya jika ia terus mencari Suga.

"Bagaimana jika jawabannya sama, aku tidak bisa menemukannya dan prihal pekerjannya adalah sungguhan"

"Tidak ada salahnya bertanya Chae, setidaknya hatimu akan tenang jika sudah mengetahui fakta yang sebenernya. Dan jika memang kamu tidak menemukannya lagi, berarti Tuhan memberikan jawaban bahwa ia bukan laki-laki yang tepat untukmu"

"Terima kasih Jae..." Tanpa sadar air mata yang Rosé tahan sedari tadi sudah meluncur membasahi pipinya lagi, bahkan karena dadanya yang terasa sakit ia mengeluarkan suara isakan kecil.

Jaehyun yang tersadar lalu menyentuh tangan Rosé memberikan sentuhan kecil untuk memenangkan gadis disampingnya.

Rosé masih berusaha menghentikan air matanya tapi gagal karena ia bener-benar butuh menangis untuk menghilangkan sedikit bebannya.

"Chae, tak apa ada aku disini. Kamu bisa menceritakan keluh kesah mu kepadaku"

Rosé kemudian mengangkat dan menaruh kepalanya di dada bidang jaehyun tanpa sadar.

Selesai menunggu Rosé tenang akhirnya jaehyun mengajaknya kembi ke butik.

Akhirnya Rosé keluar dari Caffe bersama jaehyun dan menaiki mobil jaehyun untuk kembali ke tempatnya bekerja.

-

WOW SUGA DIMANA KAMU NAK? PACAR KAMU TUH SAMA MANTANNYA:)
.
.
.
.
.
.
.
Reaksi Suga baca part ini

Reaksi Suga baca part ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Red RoséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang