I Hate You

940 110 14
                                    

Pertengkaran nampak terjadi pada sepasang anak muda yang keduanya nampak sedang sangat emosional itu.

Lelaki yang memakai setelan jas semi formal berwarna hitam itu nampak memasang wajah kesal pada kekasihnya__sosok lelaki manis lainnya.

Sementara lelaki manis berambut lurus hitam legam itu juga tak kalah emosinya dengan kekasih yang sudah di pacarinya selama hampir dua tahun belakangan ini.

Keduanya nampak sangat keras kepala.

Keduanya nampak tak ada yang mau mengalah.

Dan keduanya nampak masih kekeuh dengan egonya.

Lalu bagaimana cara mereka mengatasinya ?
Jika keduanya memiliki hati yang sama kerasnya.

Si lelaki manis menunggu kekasihnya untuk memberi penjelasan, sedangkan sang lelaki yang memasang wajah keras itu nampak begitu depresi hingga tak menyadari jika sang kekasih sebenarnya sudah mengetahui apa masalah yang menimpanya

Iyah benar, kekasihnya sudah tahu dengan masalah yang sedang di hadapinya.

Hanya saja ia menunggu kekasihnya untuk memberikan penjelasan secara langsung padanya.

"Jadi, apa kau tak memiliki sesuatu untuk kau katakan padaku ?" Lelaki manis itu berujar dengan nada dingin.

"Apa ?" Jooheon menjawab bahkan tanpa menoleh.

Hati lelaki manis itu terasa mencelos, jadi dengan sangat terpaksa, ia berusaha untuk mengembangkan seulas senyum dari bibir tipisnya.

"Kau, bukankah memiliki banyak sekali agenda aneh akhir-akhir ini ?" Si manis berucap dengan nada yang penuh dengan intimidasi.

"Apa maksudmu ?" Kembali Jooheon menjawab

Si manis itu kembali tersenyum, kemudian membuang pandangannya keluar jendela mobil.

"Kau__ Apa kau benar-benar setia padaku ?" Selidiknya

Jooheon tercekat saat mendengar itu, dia buru-buru keluar dari dalam mobilnya guna menghindari pertanyaan intimidasi lainnya dari kekasihnya.

Si manis itupun tak tinggal diam. Dia ikut keluar dan mengejar langkah Jooheon, "why ? Kenapa kau menghindar?"

Jooheon menepis tangan kekasihnya yang baru saja mencekal tangannya.

"Aku benar-benar tidak paham dengan jalan pikiranmu!" Ketus Jooheon.

"Kau hanya perlu menjawab iya atau tidak Lee Jooheon, kau tidak perlu marah seperti ini" lagi, si manis itu mencekal lengan Jooheon.

"APA LAGI CHANGKYUN..!!!!" Untuk pertama kalinya Jooheon membentak

Changkyun sempat terkejut saat mendengar itu, air matanya bahkan sudah mulai mengalir.

"Siapa Jennie ?" Ucapnya dengan sorot mata dingin.

Jooheon segera memutar badannya dan berjalan mendekati Changkyun kekasihnya.

"Kau__ Dari mana__ kau..." Jooheon nampak tergugub saat menjawab.

"Hanya jawab saja siapa dia!!" Air mata Changkyun sudah tak lagi terbendung kini.

Dan jujur saja, melihat air mata yang mengalir di pipi lelaki itu, membuat hatinya terasa sangat sakit.

Perlahan Jooheon meraih kedua pundak Changkyun, namun secepat mungkin Changkyun berontak dan semakin menangis sejadinya.

"SIAPA JENNIE ??? DAN KENAPA DIA BISA MENGANDUNG ANAKMU BANGSAT !!!!" Tangisan Changkyun benar-benar sudah pecah kini, tak beda halnya dengan Jooheon, dia juga sudah menangis sejadinya sambil masih berusaha memberi penjelasan pada lelaki yang sangat dicintainya itu.

Changkyun hanya tak menyangka, kenapa semua ini harus terjadi padanya.

Apakah Jooheon selama ini hanya berpura-pura mencintainya ?

Apakah selama ini sebenarnya Jooheon itu straight ?

Sungguh, Changkyun tidak pernah mengetahui itu

"Maaf Kyun.. aku, aku juga tidak tahu... Saat itu aku sedang mabuk... Dan...." Jooheon tak melanjutkan ceritanya karena Changkyun sudah menutup kedua telinga dengan kedua tangannya sendiri.

"Dasar brengsek...!!! bajingan, biadap, bedebah, kau bukan manusia  Lee Jooheon...!!! Aaaaargh ! Sialan !! " Changkyun masih terisak sambil terus memukul lengan dan dada Jooheon.

"Mian, jongmal mianhae..." Jooheon sudah ikut terisak bersama dengan kekasihnya.

Dan hari ini sebenarnya Jooheon memang akan mengatakan ini, dia ingin mengakhiri semuanya dengan Changkyun. Karena walau bagaimanapun dia tetap harus bertanggung jawab atas bayi yang di kandung oleh Jennie itu

"Maaf.." Jooheon melepas cekalan tangannya pada kedua bahu sang__matan kekasih. Dan kini beranjak meninggalkannya.

Terisak... Keduanya terisak

Sakit.

Keduanya mengalami rasa sakit yang sama.

Dan seperti mimpi buruk yang datang di malam hari, keduanya harus terlebih dahulu menempuh perjalan sepanjang kegelapan malam, agar bisa terbangun disaat matahari esok sudah bersinar.







Fin

LONGING HEART [JOOKYUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang