Hari sudah sangat siang saat Changkyun melihat salah satu muridnya duduk sendirian dibangku panjang di depan sekolah. Hujan yang cukup deras sedari tadi semakin membuat Changkyun khawatir dan segera menghampiri anak itu.
"Aeri-a?? Kau belum di jemput?"
Ucap Changkyun saat meletakkan payungnya dengan terburu.
"Oh, Im saem! Uhm.. Sepertinya Daddy akan telat menjemput saem."
"Kenapa tidak menunggu di dalam? Kau pasti kedinginan."
Wajah penuh kekhawatiran terpatri pada Changkyun selagi pria itu melepas cardigannya untuk dipakaikan pada Aeri, gadis kecil yang berstatus sebagai anak muridnya itu.
Meski begitu Aeri masih saja terus menampakkan wajah berseri dan tampak ceria seperti biasanya. Membuat kekhawatiran Changkyun sedikit memudar.
Aeri adalah anak yang ceria dan penuh semangat. Tidak hanya di dalam kelas namun nyatanya bocah berusia 6 tahun itu terus menunjukkan sisi cerianya setiap saat. Seperti saat Changkyun yang menemani Aeri menunggu jemputannya, anak itu benar-benar tidak bisa diam dan terus saja berceloteh tentang banyak hal. Membuat Changkyun tidak bisa menahan senyumannya dan bahkan tangannya akan sesekali refleks mengusap lembut kepala Aeri.
"Saem! Itu Daddy sudah datang!"
Tunjuk Aeri dengan semangat saat melihat sebuah mobil sedan mewah memasuki perkarangan sekolah.
Hujan masih mengguyur meski tidak sederas tadi. Keduanya langsung berdiri saat mobil jemputan Aeri berhenti di depan mereka.
Lee Jooheon, ayah Aeri segera keluar dengan sebuah payung hitam bersamanya. Terlihat terburu-buru menghampiri sang puteri yang diyakini sudah menunggu sangat lama.
"Maaf sayang Dad-"
Jooheon terpaku saat melihat anaknya bersama dengan seseorang yang sangat dikenalnya.
Begitu pula dengan Changkyun, pria itu tampak tak bergeming bahkan sedari melihat Jooheon keluar dari mobilnya.
Seharusnya Changkyun bisa menyadarinya dari awal. Bagaimana Aeri memiliki nama belakang yang sama, juga dengan mata sipitnya serta kedua dimple di kedua pipinya, meskipun lesung itu tak sedalam milik sang ayah namun wajah Aeri benar-benar mewarisi garis wajah seorang Lee Jooheon.
"Daddy! Kenapa lama sekali!"
Lamunan keduanya buyar saat Aeri membuka suara. Gadis kecil itu juga menarik pelan tangan Jooheon membuat lelaki itu segera berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan sang anak yang sedang mem-poutkan bibir kecilnya dengan gemas.
"Maaf sayang tadi Daddy ada meeting mendadak, kau baik-baik saja kan? Maafkan Daddy eung?"
"Ck! Aku baik-baik saja Daddy, untung saja ada Im saem jadi aku tidak sendirian menunggu Daddy!"
Pandangan Jooheon lantas tertuju pada Changkyun yang sedari tadi hanya diam membisu.
"Terima kasih, Im... Changkyun?"
"B-bukan masalah. Kalau begitu saya permisi dulu."
Changkyun hendak bergegas pergi saat tangan kecil Aeri menarik tangan Changkyun dan membuatnya berbalik seketika.
"Oh, maaf Aeri-a, saem pulang dulu ya, sampai jumpa besok."
Tak lupa Changkyun membelai lembut kepala Aeri dan menampilkan senyuman hangatnya.
"Saem, pulang dengan ku saja!"
"Tidak apa Aeri, saem bisa naik taksi."
"Daddy tidak akan keberatan kan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/192355521-288-k763511.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LONGING HEART [JOOKYUN]
RandomKUMPULAN CERITA YANG DITUJUKAN UNTUK PARA JOOKYUN SHIPPER