Namanya Changkyun,
Iya Im Changkyun.
Yang sempat kelebihan kadar manis juga imut. Aku suka memandangnya dari jauh, karena kalau dekat belum ada keberanian.
Aku sering jumpainya bermain dengan kucing di belakang sekolah. Mengajak hewan manis itu berbicara dan makan bersama. Orang lain mungkin menganggap aneh, tapi di mataku itu sebuah perbuatan mulia.
Aku sempat iri dengan mereka yang bisa berdekatan dengannya.
Merasa sakit jika ada yang bisa membuatnya tertawa, dan itu bukan aku.
Aneh? Memang.
Aku selalu berandai bisa bercakap panjang dengannya suatu hari nanti.
Dan tuhan dengan baik hati mengabulkannya sore ini.
"Jooheon, kan? Kakak kelasku," sapanya tiba - tiba membuatku tersadar dari lamunan.
Memang, hari ini aku sedang break untuk mematainya. Dan malah dirinya yang mendatangiku, wow bukankah ini hebat?
Aku mengangguk, "ya kamu benar," astaga rasanya ingin merutuk.
Bagaimana bisa aku secuek ini?
"Aku suka,"
Aku berkerut tak mengerti, apa yang ia suka? Aku hanya diam berniat mendengarkan.
"Kak Jooheon,"
"Hmm?"
Orang yang kusuka ternyata sedikit aneh ya, aku sama sekali tak mengerti apa yang dia katakan. Hanya kumpulan kata yang susah untuk di jabarkan.
Atau....
.... Memang aku saja yang bodoh?
"Aku suka saat kedua mata sipit itu memandangiku dari kejauhan, memperhatikan setiap gerikku sampai rasanya kikuk hanya untuk sekadar berkedip mata," katanya dengan mata memandang lurus sebrang jalan.
Memang, situasinya kami berada di halte sekolah.
Yang entah kenapa semesta membuatnya canggung karena hanya ada kami berdua.
"Aku suka saat gerikmu perlahan kikuk hanya karena keempat mata yang saling bertubrukan pandang. Perlahan namun pasti, aku tau itu adalah jatuh cinta,"
Aku terkaget saat wajahnya berbalik menatapku, segala ocehannya sedari tadi masih membuatku bingung.
"Lee Jooheon?"
"Ya?" jawabku ragu
"Rasaku sama sepertimu, aku suka, suka kamu dan segala yang ada pada dirimu."
-----end
KAMU SEDANG MEMBACA
LONGING HEART [JOOKYUN]
RandomKUMPULAN CERITA YANG DITUJUKAN UNTUK PARA JOOKYUN SHIPPER