PRIIIIIIITTTTTTT
Duk duk duk
Kaca mobil itu pun diturunkan.
"Selamat siang mas ?" seorang pria berseragam polisi lengkap memberi hormat.
"Iya, siang juga pak" sapa orang yang ada di dalam mobil.
"Mas tahu kenapa mas saya berhentikan ?" tanya pak polisi tersebut.
"Karena saya ganteng pak ?" katanya sambil nyengir.
"Mas pikir saya bisa liat muka mas, kalau mas nya di dalam mobil ?" pak polisi masih berusaha untuk sabar.
"Terus apa dong ?" orang itu nampak bingung.
"Mas sudah melakukan pelanggaran" kata pak polisi.
"Eh, kirain pak polisi mau ngajak saya kenalan" orang itu nyengir lagi.
Sabar, sabar ya gusti
"Mas sudah menerobos lampu merah" kata pak polisi menjelaskan duduk perkara.
"Ehehehe, emang sengaja pak" celetuknya yang bikin pak polisi jadi agak geram.
"Sekarang, tolong tunjukkan surat-surat anda mas" kata pak polisi lagi.
Jadi polisi yang menghadapi seorang pelanggar bodoh itu memang tidaklah mudah.
"Eh bentar pak, saya ambilin dulu. Ini agak repot. Susah bener ngambilnya, banyak soalnya." katanya sambil buka-buka dasbor mobilnya.
Pak polisi tampan masih diem, nunggu orang itu yang masih grasak grusuk tidak jelas.
Dan setelah menunggu sekitar dua setengah menit, akhirnya orang itu pun ngeluarin surat-surat yang sejak tadi di carinya, dan nyerahin ke pak polisinya. Itu ada banyak btw.
"Anda jangan main-main yah sama saya !" kesal pak polisi.
Yah gimana enggak, karena yang orang itu kasih itu bukan surat-surat berkendara. Tapi surat-surat aneh yang lainnya.
Bahkan ada yang makai amplop ungu segala. Ih
"Saya serius kok sama bapak, gak pernah main-main. Suer deh" orang itu bentukin lambang piss pake dua jarinya.
"Tapi apa-apaan ini ? Kenapa yang kamu kasih ke saya itu surat-surat tidak jelas seperti ini !" pak polisi nepukin tumpukan surat itu ke tangan dia yang lainnya.
"Bapak kejam sekali, setelah tidak membalas surat-surat saya. Sekarang bilang kalau surat saya tidak jelas" dia memasang wajah sedih,, bikin pak polisi jadi mendesah nyoba buat nahan amarah.
"Mas tolong jangan persulit pekerjaan saya" pak polisi mulai nulis sesuatu di kertas.
"Saya tidak mempersulit bapak, saya justru mau mempersunting bapak" katanya dengan mata berbinar.
"Jangan sinting kamu yah mas, atau kamu mau saya tembak ?" pak polisi yang masih nulis di surat tilang nanggepin.
"Jangan pak, jangan bapak yang nembak saya. Biar saya saja yang nembak bapak, hehe" cengirnya.
"Dasar gila !"
"Iya pak, saya memang gila-" ucapan orang itu terputus.
"Yah, kalau kamu tidak gila. Kamu tidak akan mungkin kena tilang terus. Seminggu kena tilang kok tiga kali. Udah kaya mamah saya kalo belanjan sabun di warung saja." pak polisi geleng-geleng kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
LONGING HEART [JOOKYUN]
RandomKUMPULAN CERITA YANG DITUJUKAN UNTUK PARA JOOKYUN SHIPPER