Goblokmu semestaku

735 87 14
                                    

Saya rela menjadikan dunia sebagai syarat agar bisa membuat semestamu bahagia









"Anti kerut anti bocor Lee Minhyuk Charm!"

Jooheon segala bentuk tindak ketidakmaluannya, alias malu - maluin. Menyanyikan sebuah lagu dari iklan plester 'anu' dengan keras di koridor sekolah.

"Kak, sudah buang air belum hari ini?" tanya Changkyun

"Sudah, kenapa memang?" tanya balik Jooheon, merasa sedikit konyol dengan pertanyaan Changkyun.

"Oh pantesan, otakmu terbuang bersamaan dengan pengeluaran zat sisa metabolisme,"

Setelah itu Changkyun berjalan cepat mendahului Jooheon yang melongo di tempat.

"Astaga, semoga reinkarnasiku di masa depan bisa sekuat diriku ini,"

"Dik Changkyun, tungguin saya!"


Semesta membiarkan saya berkeluh kesah dengannya
Memperbincangkan segala hal yang bersifat abstrak
Kemudian saya faham, kesenangan saya terletak pada bahagianya






"Selamat pagi, manusia,"

Changkyun menoleh, "oh, selamat pagi, setan"

"Anda ini suka sekali berbicara ngawur, saya kan masih hidup. Kenapa dipanggil setan?" sewot yang lebih tua.

Changkyun sendiri merotasi mata dengan malas. Berusaha tahan tangan dan kaki supaya nggak kelepasan menggeplak dan menendang manusia setengah ubur - ubur di depannya.

"Anda sendiri panggil saya manusia, memang benar keadaannya, tapi apa anda lupa kalau anda juga manusia. Manusia punya nama kan?"

Jooheon menggaruk belakang kepalanya yang nggak gatal, merasa bingung harus menjawab apa pada si manis. Di satu sisi, dia sama sekali nggak ngerti Changkyun ngomong apa.

Segalanya serba abu - abu dimata Jooheon. Nggak genah!

"Sudah ya manis, jangan membuat otak cair saya menguap karena dengar kalimatmu yang sulit dimengerti seperti prasasti majapahit itu,"

Iya. Ceritanya Jooheon menawar hal yang nggak perlu.

changkyun mendengus, "kepalamu berisi otak atau enggaknya saja nggak ada yang tau, sok - sokan menguap,"

Waduh Joo, jadi selama ini kamu nggak punya otak?

Kok bisa hidup ya.

"Dik, anda ini jahat sekali sama saya," melas Jooheon

"Kak, jangan buat aku ngucapin ini berkali - kali,"

Jooheon menatap bingung, "apa?"

"Seburuk - buruknya interaksi Yang kita lakukan adalah cara unik untuk sampaikan kasih, jangan mengeluh. Kakak tau kan kalau saya cinta kakak?"

Ya allah dik Changkyun, tanggung jawab. Seme mu meleleh loh ini.

"Dik, ayo tuker posisi. Saya merasa gagal jadi seme,"

Plak!

"Anda berbicara nalantur sekali lagi saya pastikan kepala itu nggak lagi menempel di leher," ucap Changkyun datar, mengancam.

Yang lebih tua bergidik ngeri, membayangkan kepalanya di penggal lalu dijadikan pakan sapi.

Tolong jangan ya, kepala Jooheon nggak enak. Terlalu pahit karena banyaknya kegoblokan disana.



Melihat tawamu dari jauh membuat saya yakin,
"Ya allah Dik, saya jatuh cinta ternyata,"
Ya biarkan rasa ini saya rasakan.




LONGING HEART [JOOKYUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang