• Lupa •

813 93 18
                                    


Changkyun sedang dalam mood yang bagus sepanjang hari. Dia lagi bahagia. Pertama, karena hari ini Jooheon pulang dari perjalanan bisnisnya ke Filiphina setelah pergi selama dua minggu. Dan kedua, hari ini adalah hari jadi satu tahunnya bersama Jooheon sebagai sepasang 'suami-istri' yang sah. Jadi untuk semua itu, Changkyun ingin menyiapkan sesuatu yang spesial. Sesuatu yang tidak pernah dilakukan selama dia menjalin kasih bersama Jooheon.

Bagaimana dengan makan malam istimewa buatannya sendiri?

Changkyun terkekeh sendiri ketika membayangkan wajah terkejut Jooheon jika itu semua terlaksana sesuai rencananya.

Namun..., sudah dua jam lebih Changkyun berkutat di dapur, dan raut wajahnya malah terlihat muram serta masam. Sepertinya rencana yang dibuatnya untuk 'makan malam istimewa buatan sendiri' harus dibatalkan begitu saja.

Makanannya sama sekali tidak bisa dimakan. Changkyun menggosongkan steak yang dipanggangnya. Menumpahkan satu botol garam ke dalam cream soup yang dimasaknya. Dan menjatuhkan wine yang dipesannya secara special tiga hari yang lalu ke lantai dengan tidak sengaja.

Shit!

Changkyun ingin menangis saja. Belum lagi ketika Changkyun memikirkan usaha yang selama seminggu ini dilakukannya. Pelatihan neraka—memasak, Yoo Kihyun jadi ikut terbuang sia-sia. Padahal Changkyun sudah susah payah memohon pada Kihyun untuk membatunya belajar memasak meski mendapat penolakan berulang kali. Sial!

Akhirnya daripada membuang waktu untuk menyesali mahakarya ciptaannya, Changkyun memutuskan untuk menelpon salah satu restoran favoritenya dan Jooheon. Meminta mereka mengantarkan makanan sebelum jam setengah tujuh karena Jooheon mengatakan pesawatnya akan tiba sekitar jam enam dan butuh waktu lagi sekitar satu jam dari bandara ke apartemen mereka. Changkyun masih memiliki cukup waktu!

Changkyun sungguh berharap usahanya kali ini membawakan hasil, tidak gagal seperti rencana sebelumnya. Lalu selagi menunggu makanannya tiba, Changkyun mulai membereskan kekacauan yang dibuatnya beberapa saat yang lalu. Butuh waktu sekitar dua puluh menit lebih bagi Changkyun untuk membuang semua makanan gagalnya dan membersihkan serta membereskan dapurnya seperti sedia kala. Kini tinggal mandi, berdandan yang rapi dan menunggu pesanannya datang. Dan juga, Jooheonnya.

===••°°••===


Changkyun sedang memotong buah untuk makanan pencuci mulut ketika seluruh lampu apartemennya tiba-tiba padam. Sepertinya terjadi pemadaman merata di sekitar kawasan gedung yang ditempatinya—karena cahaya dari gedung sebelah apartemennya pun tidak terlihat dari balik jendela apartement yang Changkyun tempati— dan Changkyun menjadi sangat panik. Dia memiliki ketakutan akan gelap. Terlebih dia sendirian di apartemennya.

Dalam keadaan panik tersebut, Changkyun mencoba mengingat dimana ponselnya berada. Karena dia tidak menemukan ponsel itu di kantung celananya.

Ah, di atas meja makan!

Sambil bergetar ketakutan dan menahan rasa paniknya, Changkyun melangkah menuju meja makan. Mencari ponsel yang dia letakkan di atas meja setelah dia menyusun makanan pesanannya dan beralih memotong buah.

Dapat!

Dengan tangan bergetar Changkyun langsung menyalakan flash kameranya. Berharap dapat menerangi ruangan dan mengurangi kepanikannya. Namun tiba-tiba sebuah tepukan dipundaknya membuat Changkyun kaget dan tanpa sengaja menjatuhkan ponselnya dengan keadaan terbalik. Membuat ruangan itu kembali menjadi gelap gulita.

Changkyun yang dalam keadaan kaget dan ketakutan langsung berbalik dan mengayunkan tangannya secara membabi buta, berusaha untuk melindungi diri sambil berteriak dengan kencang —menghiraukan suara tercekat serta teriakan dari orang yang dipukulinya.

Kemudian hanya ada basah dan hangat dan berbau anyir yang dirasakan oleh Changkyun yang mengenai bagian wajah, tangan dan tubuhnya. Membuatnya semakin panik dan semakin membabi buta untuk mengayunkan dan memukul siapa saja yang ada di depannya. Sampai lampu kembali menyala lima menit kemudian.

Changkyun berakhir menjerit histeris diiringi sedu sedan ketika melihat bahwa Jooheon sudah terbaring tak bernyawa bersimbah darah dari luka tusukan diwajah dan badannya.

Ternyata Changkyun lupa meletakkan pisau  yang digunakannya untuk memotong buah saat pemadaman listrik tadi.



tamat.

LONGING HEART [JOOKYUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang