HOPELESS

748 77 3
                                        

Cintamu terlalu sulit bagiku

Jooheon hanya bisa tersenyum, menatap seseorang yang juga sedang tersenyum di depan sana saat ini.

Sekalipun senyuman itu bukan di tujukan untuknya, tapi Jooheon berani bersumpah, jika dia tidak apa-apa.

"Jangan pulang terlalu larut hyung, kau tentunya tidak lupa kan ini hari apa ?" Yang lebih muda berucap dengan wajah lucunya.

"Tentu saja, mana mungkin aku bisa melupakannya ? Ini adalah hari penting kita" ucapnya yang di akhiri dengan usakan sayang pada surai hitam legam si manis.

Si manis nampak tersenyum, kemudian mengangguk patuh

"Baiklah, aku akan menunggumu" jawabnya

"Tentu saja, tentu saja kau harus menungguku sayang" balas nya yang kemudian memberikan kecupan di dahi si manis, sebelum akhirnya pergi dari tempat itu.


Apakah aku benar-benar bahagia ?



"Maaf sudah membuatmu menunggu hyung" Changkyun, lelaki manis yang tadi itu sekarang sudah berada di dapur apartemen miliknya. Yang mana sekarang sudah ada orang lain di sana.


"Hmm, itu bukan suatu masalah" balas lelaki yang dipanggil hyung itu.

Setelahnya, kembali terjadi senyap di antara keduanya.

Keduanya nampak sedang sama-sama sibuk dengan dunianya.


"hyung" Changkyun memanggil, setelah terjadi bungkam selama beberapa saat di antara keduanya.


"Hmm ?" Masih sibuk dengan kue yang sedang di hias nya, Jooheon__lelaki itu__ hanya berdehem tanpa ada niat untuk menoleh.

"Kau__" Changkyun menarik nafas panjangnya sebelum memulai kata.

"___kenapa kau masih sebaik ini padaku hyung ? Kau bahkan repot-repot membantuku membuat kue untuk anniversary ku dengan Minhyuk hyung, kakakmu__sekaligus kekasihku" Changkyun memelankan suaranya di akhir kata


Ucapan Changkyun kali ini agaknya telah berhasil menyita atensi Jooheon, hingga berhasil membuat si pemilik senyum manis itu menoleh.

"Karena aku menyukaimu, ah aku bahkan amat sangat menyukaimu" jawabnya tanpa berusaha melebih-lebihkan ataupun mengurangi.


"Hyung___"




"Aku tahu sekarang kau milik kakak ku, dan sumpah demi nama dewa manapun aku ikut bahagia soal itu. Kau dan Minhyuk hyung, sama berartinya bagi hidupku. Jadi suatu anugerah yang sangat luar biasa bagiku, karena aku bisa memiliki kalian berdua di dalam hidupku, sekalipun itu pada akhirnya kau hanya akan menjadi seorang kakak bagiku" Jooheon meletakkan fla berwarna biru muda yang ia gunakan untuk menghias kue ke atas meja.



"Hyung__tolong jangan begini" lirih Changkyun sekali lagi


"Lalu aku harus bagaimana Kyun ? Apa aku harus berubah menjadi tokoh antagonis seperti yang ada di cerita fanfiction yang sering kau baca ?" Jooheon menarik sebuah lengkungan tipis di bibir tipisnya.


Matanya yang selalu berkaca-kaca, entah kenapa selalu berhasil membuat dada Changkyun berdebar sesak.


"Kau tahu kita sudah berakhir hyung, dan kau sendiri yang telah mengakhirinya" Changkyun mencoba untuk menekan gejolak hatinya.



Mungkin kita bisa kembali berada di jalan yang sama.
Mungkin kita bisa kembali merajut mimpi kita yang tertunda.
Seandainya saja kau belum punya dia.


"Yah aku tahu itu, tapi aku masih menyukai mu. Masih sangat menyukaimu" balas Jooheon


Perpisahan mereka yang tak masuk akal, jujur saja itu selalu membuat Changkyun bingung.

Kenapa ?

Jooheon meninggalkannya ?

Sedangkan dia tak pernah lelah mengatakan jika ia masih sangat menyukai Changkyun ?


"Tolong beri aku satu alasan kenapa kau bisa sangat menyukai ku hyung" Changkyun kembali berkata


Jooheon sempat diam untuk beberapa saat, kenapa ?

Kenapa Changkyun harus menanyakan ini ?

Kalau boleh jujur Jooheon sebenarnya belum siap, ia belum siap untuk merangkum semua hal yang bisa dia jadikan alasan untuk menyukai si manis yang sedang berdiri di depannya ini.

"Hanya saat mendengar nama mu di sebutkan, jantungku berdetak sangat kecang hingga aku bisa rasakan sampai ke kulitku. Apa aku masih butuh alasan untuk bisa menyukaimu ? Aku tak pernah punya alasan untuk bisa mencintaimu. Cintaku tumbuh, dan mengalir begitu saja. Kau adalah hal terbaik yang pernah Tuhan hadirkan di hidupku. Kau dan senyuman mu telah memberiku alasan, tentang keberadaan ku di dunia ini. Dan saat aku melihat matamu berbinar saat berbicara dengan ku, aku tahu hidupku hari itu akan baik-baik saja" ucap Jooheon dengan sorot mata memuja.



Setetes liquid bening telah mengalir dari kelopak mata indah Changkyun, sakit rasanya saat mendengar itu.

Tapi andai ia tahu, jika orang yang sedang berdiri di depannya saat ini bahkan merasa jauh lebih sakit karena melihatnya menangis.


"Jangan menangis" Jooheon menyeka lembut air mata Changkyun.

"Kau jahat hyung" gumam Changkyun

Jooheon hanya mengangguk, tangannya masih sibuk menghapus jejak air mata Changkyun.

"Kalian__kau, dan Minhyuk hyung sama-sama berarti dalam hidupku ... Lalu, kenapa kau lebih memilih untuk mendorong ku pergi ke sisi nya ? Kenapa bukan kau sendiri yang datang kepadaku, lalu menarikku untuk pergi ke sisimu ? Kenapa kau justru malah mendorongku lalu pergi melangkah menjauh ? Kenapa kau pergi saat aku mulai yakin bahwa cinta itu ada, kasih sayang memang ada, ketulusan pernah ada, dan kesetiaan itu memang ada. ! Kenapa kau membuat ku menjadi seorang penghianat, kenapa kau membuat posisiku menjadi sulit, kenapa ?" Semakin terisak Changkyun saat mengatakan itu.


Tak sanggup melihat orang yang di cintai semakin pilu, Jooheon pun lantas menarik tubuh si manis untuk masuk ke dalam pelukannya.



"Mengikatmu dengan ketidakpastian hanya karena takut kehilangan ! Kau tahu, aku tidak sejahat itu Kyun...." Jooheon berbisik lirih di telinga Changkyun, sejurus dengan cairan merah yang keluar dari hidungnya.





kau tahu aku mencintaimu, dan itu sudah lebih dari cukup bagiku. Kau harus mengenalku sebagai sebuah titik kecil, bukan sebagai orang yang kau cintai. Agar jika sewaktu-waktu aku pergi. Kau tak akan merasakan sakit lebih lama











Fin

Don't know what to do :(

LONGING HEART [JOOKYUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang