Dominate

633 66 14
                                    

PERHATIAN !

Monsta X is belong to God! Their family, agency and fans!

Cerita ini hanya fiktif, dan tidak ada sangkut pautnya pada kehidupan real mereka. Jadi tolong jangan sangkut pautkan kisah dalam cerita ini dengan kehidupan real mereka!

Credit ; Park Jinny & Lee Soodam

Selamat membaca











Lee Jooheon melirik ke arah pemuda lain yang duduk di meja belajar sembari memandang kalender duduk selama kurang lebih setengah jam.

Tidak ada kata maupun suara. Jika saja sorot mata itu mengandung api. Mungkin kalender malang berwarna biru itu bisa saja terbakar kapanpun.

"4 tahun dan kita masih begini begini saja?" ujarnya yang menimbulkan kerutan di dahi si mata sipit.

"Apanya yang masih begini begini saja?" sebuah pena mendarat mulus di kening Lee Jooheon.

"Kan... Selalu tidak peka."

Im Changkyun berjalan menuju ranjang.

Saat ini mereka sedang berada di dalam kamar Changkyun. Dorm sedang sepi karena yang lain tengah berbelanja kebutuhan untuk acara makan malam.

Changkyun berguling disusul Jooheon yang ikut menyamankan diri di sampingnya.

"Kenapa, hm?" tanya Jooheon. Menghirup dalam aroma manis khas milik tubuh kekasihnya.

“Sekarang hari apa?” tanya Changkyun tanpa mau menoleh ke arah Jooheon yang masih sibuk membelai seluruh bagian tubuhnya.

"Rabu." jawab Jooheon setengah mengantuk. Dia baru pulang dari studio, langsung datang ke kamar Changkyun berharap mendapat sambutan dan pelukan seperti biasa. Tidak tahunya sang kekasih sedang rewel hari ini.

"Jooheon hyung!" Jooheon bangkit dan mengambil posisi duduk.

Changkyun masih enggan menoleh. Hanya punggungnya yang menjadi suguhan.

"Benar kan ini hari rabu?" Changkyun menyikirkan tangan yang lebih tua. Terlanjur marah dan malas.

"Pergi ke kamar mu sendiri!"
Jooheon menghela nafas lelah. Biasanya Changkyun yang rewel sedang ingin sesuatu tapi tidak sanggup untuk mengatakan.

"Kau ingin kita tidur bersama? Maksudnya tidur dengan telanjang."

Changkyun memberi tatapan membunuh. Semakin marah karena otak Jooheon yang isinya tidak seberapa itu hanya mampu memikirkan tentang hal-hal mesum saja.

"Ini hari jadi grup kita yang kelima. Dan hari jadi hubungan kita yang keempat. Apa kau lupa hyung ?" Jooheon terkekeh, kembali berbaring dan membalik tubuh kekasih manisnya untuk dipeluk.

"Tentu tidak, sayang. Jadi apa kita harus merayakan sekarang dengan telanjang bersama?"

"LEE JOOHEON!" teriak Changkyun kesal. Ia mencubit perut sedikit buncit milik Jooheon dengan brutal.

Menggoda Changkyun memang menjadi hal paling menyenangkan di antara semua hal yang pernah Jooheon lakukan.

Semu merah di pipi si manis berpadu dengan penolakan malu-malu seakan jadi kombinasi sempurna. Belum ada yang mampu menandingi momen indah seperti ini bagi Jooheon.

Meski telah menghabiskan waktu semalam suntuk di dalam studio dan baru kembali pagi ini. Sedikitpun Jooheon tidak keberatan untuk menemani Changkyun.

LONGING HEART [JOOKYUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang