Ramainya suasana bandara siang ini membuat kepala Im Changkyun pening. Harusnya saat ini pria manis itu sudah istirahat dengan nyaman melepas semua penat dan lelahnya setelah terbang berjam-jam dari Boston ke Seoul. Tapi lelaki itu harus menelan pahit saat orang yang ditugaskan untuk menjemputnya sama sekali belum menampakkan batang hidungnya.
Changkyun sudah berulang kali menghembuskan nafas kasar dengan segala macam umpatan yang keluar dari mulutnya. Ingin rasanya Changkyun kabur dan memilih naik taksi dari pada harus menunggu orang suruhan ayahnya.
Oh?
Ayahnya!
"Daddy! Lama-lama aku bisa mati disini! Kenapa lama sekali? Sudah 3 jam dan aku lelah daddy!!"
Pria yang terhubung dengan Changkyun melalui sambungan telfon itu hanya terkekeh kecil menanggapi ocehan anaknya.
"Tunggu sebentar lagi boy, pasti sebentar lagi sampai."
"Aish! Daddy menyebalkan! Aku akan kabur saja bye!"
Tanpa menunggu jawaban sang ayah Changkyun langsung mematikan sambungannya dan memasukkan benda pipih itu kedalam saku jaketnya dengan brutal.
Oh ayolah, sudah 3 jam Changkyun menunggu. Harus berapa lama lagi?
"Changkyun-ssi?"
Changkyun menolehkan kepalanya dan langsung berdiri. Pantatnya benar-benar sudah sangat panas sepertinya.
"Ya ahjusii! Kenapa lama sekali! Aku lelah tau!!"
Pria yang dipanggil ahjussi itu pun tampak sedikit memiringkan kepalanya. Baiklah, di akui bahwa dia yang telat menjemput karena ada meeting dadakan dengan clientnya. Tapi sebentar, ahjussi katanya?
"Dimana mobilnya? Cepat lah aku sudah lelah!"
Lee Jooheon. Pria dewasa itu terbangun dari lamunannya dan segera berjalan menuju tempat dimana mobilnya terpakir. Dengan Changkyun yang mengekor di belakangnya dan sibuk menarik dua koper besar di tangannya.
Mood Changkyun langsung berubah. Setidaknya tidak seemosi tadi. Sekarang dirinya tengah sibuk menikmati pemandangan kota Seoul dari balik kaca mobil. Ah, Changkyun merindukan tanah kelahirannya. Sudah berapa tahun dia tidak kembali?
Changkyun yang duduk di kursi penumpang itu sedikit melirik ke arah Jooheon. Jika dilihat-lihat Jooheon tidak tampak seperti seorang yang bekerja sebagai supir? Bukan kah ia tampak terlalu tampan untuk pekerjaan itu?
Tapi Changkyun tidak peduli. Persetan dengan tampangnya. Yang penting sekarang Changkyun bisa segera berisitirahat dan mengisi penuh perutnya.
Ahh membayangkan hal itu saja membuat Changkyun bahagia.
**
"Ahjussi, aku lapar~"
Jooheon menoleh saat lelaki yang lebih kecil darinya itu merengek. Namun Jooheon tidak terlalu menanggapi. Membuat lelaki itu merajuk dan memajukan bibirnya gemas.
"Ahjussi dengar aku tidak? Aku lapar! Jadi sebelum pulang kita beli makan dulu okey?"
"Dengar bocah, pertama aku tidak punya banyak waktu untuk membelikan makan untukmu. Dan kedua, aku tidak setua itu untuk kau panggil ahjussi!"
Changkyun mendengus saat mendengar Jooheon membantahnya. Changkyun tidak suka dibantah!
"Ahjussi sebaiknya kau jangan macam-macam atau aku akan adukan kepada daddy!"
"Adukan saja, aku tidak takut!"
Detik berikutnya Jooheon sudah menghentikan mobilnya di depan sebuah gedung mewah nan besar dan langsung turun dari mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LONGING HEART [JOOKYUN]
RandomKUMPULAN CERITA YANG DITUJUKAN UNTUK PARA JOOKYUN SHIPPER