3.00 AM (Finish)

620 77 3
                                    

Note : play media ☝enjoyed!

3.00 AM
.
.
.

italic = flashback

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


italic = flashback

Sejak awal, cinta bagi Jooheon hanyalah kebahagiaan orang tuanya. Pun, ketika ia dipaksa untuk menikah dengan seorang wanita kasar yang keras kepala. Jooheon mau bertahan.

Wanita yang sudah bersamanya hampir 4 tahun itu selalu saja menguji kesabaran Jooheon. Padahal, Jooheon selalu berusaha mencintainya. Mencoba mengerti dirinya meskipun ia tidak pernah balik dimengerti.

Alasan Jooheon bertahan saat ini hanya putri semata wayangnya, Olivia Lee. Gadis kecil itu hampir saja dibunuh oleh ibunya sendiri ketika dalam kandungan. Hobi istri Jooheon yang minum-minuman beralkohol serta merokok. Membuat Jooheon tidak bisa mentoleransi kemudian.

Mereka seperti sepasang orang asing yang tidur berdua. Seks hanya untuk kepuasan batin, tanpa menggunakan perasaan di dalamnya.

Awalnya, Jooheon pikir hubungan badan mereka berdua mungkin bisa jadi jalan tengah dan solusi. Tapi rupanya Jooheon terlanjur kecewa ketika tahu istrinya setelah melahirkan tidak hanya tidur dengannya saja.

Mereka, sepakat untuk menjadi orang tua nyata bagi Olivia. Orang tua yang hebat tanpa mengganggu hak Olivia sebagai seorang anak. Meski di belakang anaknya, hubungan mereka sangat rusak terasa.

Jooheon tidak pernah berencana menceraikan istrinya sampai kapanpun. Ia tidak mau anaknya menjadi seorang korban. Tapi, belakangan sejak ada orang baru yang masuk dan mengusik hatinya. Jooheon mulai mempertimbangkan.

Ia menemukan sesuatu yang selama ini dicari sebagai seorang lelaki. Kenyamanan.
Usai pertengkaran hebat malam itu karena Jooheon mendapati istrinya yang merokok di depan sang anak. Jooheon pergi dari rumah untuk sekedar menenangkan pikiran. Ia mengambil satu pesanan di cafe nyonya Dior.

Bertemu dengan satu pemuda manis yang juga sedang mabuk disana. Jooheon mendengar gerutuan anak itu yang hampir dikeluarkan dari kampus karena tunggakan biaya, sementara dia baru saja dipecat dari pekerjaan paruh waktunya. Jooheon berkata untuk tidur dengannya saja dan ia akan melunasi semua biaya kampus termasuk biaya hidup pemuda itu.

Tanggapan serius yang didapat Jooheon membuat dirinya sendiri tak kalah terkejut.
"Aku belum pernah tidur dengan siapapun. Tapi jika kau mau membayarku, aku relakan semuanya" katanya sederhana.

Gambaran pemuda manis itu membuat Jooheon untuk pertama kali menjadi penghianat dalam rumah tangganya. Ia sudah terlalu lama merasakan hambar dan ingin mendapat satu warna pasti, mungkin yang memberi warna pada hidupnya kali ini memang harus Im Changkyun.

LONGING HEART [JOOKYUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang