lovely

607 74 37
                                    

Warn !

OOC
little sensitif mature content !
Tidak ada unsur plagiat, kalau ada kesamaan cerita itu hanya kebetulan dan bukan sesuatu yg disengaja !

Credit : dek_ayem




__lovely__









Mengenakan kembali ikat pinggang nya, Jooheon melenggang santai keluar dari kamar hotel tempat ia baru saja meluapkan segala hormonnya yang meletup-letup.

Tanpa peduli, jika orang yang baru saja ditinggalkannya itu, kini berangsur membuka matanya.

Kali ini ia tak benar-benar tidur, ia hanya pura-pura. Ingin melihat reaksi seperti apa yang akan Jooheon berikan, setiap kali mereka selesai bercinta.

Tapi nyatanya tidak ada, Jooheon pergi begitu saja dengan meninggalkan begitu banyak lembaran won di atas nakas kamar hotel yang menjadi saksi bisu bergumulan panas mereka beberapa saat yang lalu.

Ia tertawa miris, ia juga kekasih Jooheon, sama seperti beberapa orang yang di luar sana yang lainnya_mungkin.

Tapi kenapa Jooheon selalu memperlakukannya seperti seorang pelacur ?

Mungkin di awal perjanjiannya, dia memang rela dijadikan apapun oleh Jooheon, selama Jooheon masih memperbolehkannya untuk tinggal disisi Jooheon.

Tapi bukan begini yang dia inginkan.

Sebuah kecupan di kening, atau pelukan yang hangat setelah selesai bercinta apakah itu terlalu susah ?

Dia tak ingin naif dengan meminta Jooheon tetap ada disisinya saat ia membuka mata.

Tapi, yang ia inginkan hanyalah Jooheon yang menggunakan perasaannya, saat mereka sedang menjalani kegiatan panas mereka.

Bae Irene, satu dari sekian banyak koleksi Jooheon yang menahan perih karena ketidakpedulian sang lelaki.

Sementara itu di sisi lain, pihak yang di ratapi, baru saja menginjakkan kaki nya memasuki rumah mewahnya.

Melangkah pelan, tak ingin suara ketukan sepatunya membangunkan seseorang dengan surai karamel yang sedang berbaring tenang di atas sofa ruang tengah.

Jooheon menghentikan langkahnya. Berjongkok di depan si surai karamel itu dengan menjadikan satu lututnya sebagai tumpuan.

Ia sapukan telapak tangannya yang besar  ke surai karamel yang selembut sutera itu dengan hati-hati.

Dalam hati Jooheon meringis perih, ia begitu mencintai dan menggilai si manis yang ada di hadapannya ini.

Tapi terlalu pengecut untuk hanya sekedar menunjukkan segala rasa cinta yang ia punya.

Im Changkyun, atau yang 3 tahun yang lalu telah mengubah marga nya menjadi Lee.

Ia si surai karamel yang selalu menjadi kecintaan Jooheon.

Manik hazel nya, rambut halusnya, wajah manisnya, bibirnya yang tipis dan merona alami tanpa pemerah bibir. Tubuhnya yang kecil dan senyum yang menawan.

Jooheon berani bersumpah, di dalam setiap hembusan nafasnya, tak pernah sekalipun ia tak mencintai Lee Changkyun.

Saking seringnya Jooheon jatuh cinta, ia bahkan merasa jika ia sudah bernafas dalam udara yang penuh dengan wajah Changkyun.

Astaga, mungkin kedengarannya itu memang berlebihan. Tapi, itulah kenyataan yang sesungguhnya.

"Oh, kau sudah pulang ?" Suara husky itu menyapa indera pendengaran Jooheon saat si manis mulai membuka matanya, dan bergerak mencoba bangkit dari posisi.berbaringnya.

LONGING HEART [JOOKYUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang