I'm such an idiot, while crying.
I worry about you again, whether you're hurting or not.
-
"Changkyun."
Changkyun baru saja membuka pintu apartmentnya saat seseorang langsung menubrukkan dirinya guna memeluk erat tubuh Changkyun.
Tanpa kata, Changkyun hanya mampu mengusap punggung lelaki yang ada dipelukannya itu dengan lembut.
"Ayo masuk dulu."
-
"Bagaimana keadaan Yujin?"
Jooheon, masih menundukkan kepalanya dalam. Sudah hampir satu jam lelaki itu berada didalam apartment Changkyun. Hanya diam membisu setelah Changkyun mengajaknya masuk.
"Jooheon, jangan diam saja. Aku jadi tidak tahu harus melakukan apa."
......
"That's hurt, Kyun."
Changkyun kembali mengusap punggung Jooheon saat lelaki itu tampak kembali menyeka air matanya.
"Keadaannya memburuk. Dan aku takut, Changkyun."
"Jooheon, aku tau kau orang yang kuat. Aku yakin Yujin akan segera membaik. Yang terpenting hanya kau harus selalu ada disampingnya. Be strong for her ok?"
"Bagaimana aku bisa menjalani ini semua Changkyun? Dia sedang kesakitan sekarang, dan aku tidak bisa melakukan apa-apa untuknya."
"Jooheon, kau sudah melakukan banyak hal. Kau selalu membantunya dan bahkan berada di samping Yujin setiap saat."
"Tapi aku seperti orang yang tidak berguna, aku bahkan tidak bisa mendonorkan jantungku untuknya!"
Jooheon semakin meraung pilu. Dan Changkyun hanya bisa kembali menarik Jooheon dalam dekapannya. Mengusap pelan punggung Jooheon yang masih bergetar hebat.
Dadanya terasa sesak. Inikah rasanya patah hati? Saat melihat orang yang kau sukai rela melakukan apapun demi orang yang di cintainya?
"Jooheon.. Aku akan menghubungi pamanku yang bekerja di rumah sakit Seoul, aku akan langsung mengabarimu jika aku sudah mendapatkan informasi. Sekarang tenang dan istirahatlah, kau tampak kacau."
Jooheon segera menghapus air matanya. Buru-buru beranjak dari duduknya.
"Aku percayakan padamu Changkyun, terima kasih untuk semuanya. Aku akan kembali ke rumah sakit, Yujin pasti sudah menungguku."
Changkyun hanya menggangguk pelan. Setelah Jooheon resmi meninggalkan apartmentnya Changkyun kembali menangis. Bukan menangisi Jooheon atau Yujin. Tetapi menangisi dirinya sendiri yang tampak seperti orang bodoh. Hatinya memanas menyaksikan semuanya.
Changkyun menepuk pelan dadanya yang terasa sesak. Rasanya menyakitkan. Dan sangat menyakitkan.
***
You who I loved.
You who I missed, thousand of times a day.
I'm suffering because I keep thinking about you.
-
Sudah hampir dua minggu Jooheon tidak menghubungi Changkyun. Setiap pesan yang Changkyun kirimkan tidak terbalaskan.
Terakhir, Changkyun memberi tahu bahwa pamannya juga tidak bisa membantu. Lalu apa Jooheon marah dengan Changkyun?
Changkyun tidak bisa mengunjungi Jooheon di rumah sakit karena lelaki itu bahkan tidak pernah mau memberi tahu dimana Yujin dirawat.
KAMU SEDANG MEMBACA
LONGING HEART [JOOKYUN]
RandomKUMPULAN CERITA YANG DITUJUKAN UNTUK PARA JOOKYUN SHIPPER