Play music 🎶Yiruma-if i could see you again🎶
Jisoo POV
Malam ini begitu banyak yang harus ku kerjakan, hari jumat menjadi hari yang tak ku suka. Karena hari ini bisa di pastikan akan banyak sekali pasien yang datang ke rumah sakit, ya aku seorang dokter disini. Dari banyak nya dokter yang berjaga mengapa semua orang hanya memanggil ku.
"dokter jisoo tolong pasien di sana butuh bantuan."
"kenapa aku? disini banyak dokter ya." walau aku protes aku tetap jalan menuju pasien tersebut.
"mari saya periksa."
Aku mulai memeriksa gadis kecil yang dilarikan kerumah sakit ini karena mengeluh sakit perut, menekan beberapa area perutnya.
"aw." gadis ini meringis kesakitan.
"tak apa." ucap ku mengelus pucuk kepala gadis ini.
"bagaimana dokter?"
"kapan terakhir kali adik ini buang air besar?"
"tadi pagi dok."
"benarkah?" tanya ku pada gadis kecil itu kini.
"dua hari yang lalu dokter." ucap gadis itu terlihat takut.
"haha lucu nya, dengarkan ya, kamu harus rajin minum air dan makan buah agar perut mu tak sakit." aku menjelaskan pada gadis itu agak makan dengan baik.
"anak anda hanya sembelit bu, akan ku resepkan obat agar memperlancar BAB nya." aku mulai menulis rekam medis pasien kecil ku ini dan ku berikan pada suster.
"terimakasih dokter." ibu itu menjabat tangan ku lalu pergi mengikuti suster.
"ini untuk mu, makan lah ini setelah sembuh." ku sunggingkan senyum termanis ku setelah memberi gadis itu permen.
Aku pun kembali mengecek beberapa pasien malam ini, dan parahnya setelah menghadapi anak tadi aku harus berhadapan dengan perang sesungguhnya. Baru saja terjadi kecelakaan di dekat sini dan korban dilarikan ke rumah sakit ini, aku segera berlari mengecek seorang pasien pria dengan luka yang cukup parah. Aku menghabiskan waktu 3 jam untuk menangani pasien ini itu pun sudah termasuk tindakan operasi.
Pukul 6 pagi, semua nya telah berakhir aku pun bisa kembali ke dunia kapuk untuk mengistirahatkan diri ku ini.
"ayo pulang."
"astaga." aku terkejut akan kehadiran orang yang selalu datang dengan kacamata hitam ini. "kamu membuatku terkejut hyun-i."
"benarkah? wajah mu saja tak terlihat terkejut unnie."
"anak ini, bagaimana kamu tau wajah terkejut ku jika kamu saja tak bisa melihatnya."
"hmm.. wanita tua ini sungguh kasar, perkataan mu telah melukai hati ku ini, pantas saja sampai sekarang tak ada yang mau."
"kamu mulai berdrama hyun-i."
"hahaha.. ayo pulang, aku sudah membelikan mu chicken."
"benarkah? ayo." aku menggandeng tangan nya yang cukup hangat di pagi hari ini.
Gong hyun, itu lah nama anak ini dan dia buta, aku tinggal bersamanya sejak 5 tahun yang lalu karena satu hal. Lebih tepatnya aku bertanggung jawab atas dirinya kini, anak ini sudah ku anggap sebagai adik ku sendiri. Walau dia buta dia bisa melakukan berbagai hal layaknya manusia normal lainnya, kemana pun dia pergi dia selalu membawa tongkatnya hanya sebagai aksesoris. Dan lihat lah sekarang tongkat itu hanya menggantung dan terlipat indah di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Blind
Fiksi PenggemarKamu adalah Hyun, Gadis buta yang merubah hidup semua orang di sekitar mu. Nikmatilah perjalanan cintamu disini