4. ZAXER VS PETRA.

40.7K 3.5K 190
                                    


ANGKASA DARWAGANA

________________

4. ZAXER VS PETRA.

"Seorang lelaki berani mengambil resiko sebesar apapun itu."

-Angkasa Darwagana-

*****


"Angkasa!!"

Angkasa sama sekali tidak menghiraukan panggilan itu. Ia terus saja melangkahkan kakinya.

"Angkasa!! Tunggu!!"

Sekali lagi, panggilan itu tidak di hiraukan sama sekali oleh Angkasa. Liza terus saja mengejarnya dari belakang. Ya, gadis itulah yang sedari tadi mengejar Angkasa sambil memanggil-manggil lelaki itu. Namun tetap saja Angkasa tidak menghiraukannya dan sama sekali tidak berniat untuk berhenti.

Angkasa sudah cukup jauh di depan. Namun, Liza tidak menyerah. Gadis itu terus saja mengejarnya, walaupun sebenarnya ia sudah sangat lelah.

"Angkasa, tunggu!" Liza akhirnya berhasil meraih tangan Angkasa, membuat lelaki itu terpaksa berhenti. Liza tersenyum tipis, akhirnya Angkasa berhenti juga.

"Apaan sih lo!" Angkasa menghempaskan tangannya dengan kasar.

"Lo itu kenapa sih? Dari tadi di panggil tapi gak nyaut-nyaut?" tanya Liza kesal.

"Gue gak ada waktu buat ngeladenin lo," tegas Angkasa. Hendak pergi lagi, namun Liza menahan tangannya kembali.

"Tunggu, sebentar! Gue mau ngomong sama lo," kata Liza.

"Ngomong apa?" tanya Angkasa tak ingin basa-basi.

"Gue dengar geng Zaxer mau tawuran sama geng Petra. Emang itu bener?" tanya Liza.

"Iya," jawab Angkasa sekenanya.

"Dan, lo bakal ikut?" tanya Liza lagi.

"Iya lah."

"Jangan ikut," pinta Liza.

Angkasa menaikkan sebelah alisnya. "Kenapa?"

"Gue gak mau kalau lo sampai kenapa-napa. Gue khawatir sama lo," ucap Liza, tatapannya berubah menjadi sendu.

Angkasa yang mendengar itu terkekeh. Merasa lucu dengan apa yang di ucapkan oleh gadis yang berada di depannya ini.

"Lo ngelawak atau gimana? Lo ngelarang gue buat gak ikut tawuran? Lo gila? Apa lo lupa kalau gue ini ketua geng Zaxer?" tanya Angkasa sinis.

"Gue gak lupa," balas Liza dengan polosnya.

"Terus?"

"Gue cuma minta buat lo gak ikut tawuran aja, Sa," jelas Liza.

Angkasa kembali terkekeh. "Gue bakal tetap ikut!"

"Tapi, Sa. Gimana kalau nanti lo kenapa-napa? Please, untuk kali ini aja, turutin permintaan gue. Gue mohon, Sa," mohon Liza sambil tangan yang tertangkup.

"Siapa lo berani ngelarang gue? Dengar ya, Meliza Austine. Mau apaan pun yang gue lakuin, atau apapun yang terjadi sama gue. Itu sama sekali gak ada kaitannya sama lo! Gue tau kalau lo suka sama gue, tapi bukan berarti lo bisa ngelarang gue ini-itu," kata Angkasa tajam.

"Lo itu bukan siapa-siapa gue. Jadi, gak usah ikut campur tentang hidup gue," lanjutnya. Lalu ia pun kembali melangkahkan kakinya meninggalkan Liza yang masih terpaku di sana.

ANGKASA DARWAGANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang