9. SAHABAT (2).

32.4K 2.8K 31
                                    

ANGKASA DARWAGANA
_________________

9. SAHABAT (2).

"Kenangan kita itu hanyalah sebuah masa lalu. Tak perlu di ungkit dan tak perlu di ingat lagi."

- Velicya Yolanda -

****

Yola masuk ke dalam rumahnya dengan langkah gontai. Hari ini begitu banyak pelajaran yang membuatnya pusing hingga menguras banyak tenaga. Ia melemparkan tas ke atas sofa dengan sembarangan. Lalu menjatuhkan tubuhnya disana.

Pikiran Yola tiba-tiba mengingat kembali kejadian saat di sekolah. Saat dimana ia bertemu dengan Liza, sahabat lamanya yang sudah ia anggap sebagai saudara sendiri. Namun, semua itu hanya terjadi dulu.

Dulu, Liza dan Yola sangatlah dekat. Bahkan mungkin tidak bisa di pisahkan. Mereka selalu berbagi cerita suka maupun duka. Saling terbuka dan tidak menutupi apapun satu sama lain.

Persahabatan mereka dulu begitu indah. Sampai indahnya persahabatan itu kini hancur begitu saja.

"Hei, Liza!! Coba liat aku bawa apa?"

Yola kecil menghampiri Liza kecil yang sedang bermain tanah. Liza kecil menoleh ke arah Yola yang membawa sebuah kresek kecil berwarna hitam di tangannya.

"Kamu bawa apa?" tanya Liza kecil.

"Aku bawa es krim." Yola kecil menyodorkan kresek itu ke hadapan Liza.

"Kamu mau gak?!" tawarnya.

"Aku mau, Yola!!" seru Liza kecil bersemangat.

Yola mengambil dua buah es krim di dalam plastik dengan rasa yang berbeda.

"Ini ada dua rasa? Kamu mau yang mana?"

"Aku mau yang rasa cokelat."

"Yaudah, ini. Aku makan yang vanilla ya."

Keduanya memakan es krim itu bersama sambil menikmati udara yang menerpa keduanya. Yola menoleh ke arah Liza yang fokus menjilat es krim-nya yang mulai mencair.

"Liza," panggil Yola.

"Iya?"

"Apa kita bakal selamanya kayak gini sampe kita dewasa?" tanya Yola kecil.

Liza kecil menoleh, raut wajahnya menunjukkan kebingungan.

"Kamu ngomong apa sih, Yola? Aku gak ngerti, omongan kamu itu kayak pembahasan orang dewasa," ucap Liza kecil sambil menjilat es krim-nya.

"Aku takut nanti kita bakal pisah," ungkap Yola kecil.

"Kita gak bakal pisah, Yola. Aku akan selalu ada buat kamu."

"Janji?" Yola kecil menyodorkan jari kelingking kecilnya.

"Janji." Liza kecil membalas dengan menautkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Yola.

Yola kembali teringat kenangan-kenangan bersama Liza dulu. Dulu, mereka begitu bahagia, sebelum pada akhirnya semuanya berubah.

Yola memejamkan matanya, matanya memanas dan jika saja ia tidak menahannya, mungkin saja butiran air mata itu akan jatuh membasahi kedua pipinya.

"Semua itu cuma kenangan, Yol. Masa lalu. Lo gak perlu ingat-ingat lagi."

"Lupain semuanya. Lupain yang dulu."

ANGKASA DARWAGANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang