71. TUNANGAN??

31.8K 1.7K 95
                                    

ANGKASA DARWAGANA
______________________

71. TUNANGAN??

"Hati itu ibarat kertas putih. Jika sudah terkena tinta hitam, tidak akan bisa dihapus lagi. Kalau pun di hapus menggunakan tipe-X, namun masih akan tetap meninggalkan bekas."

-- Meliza Austine --


*****

Hubungan Liza dan Kenzo semakin hari semakin baik, dan mereka pun semakin dekat satu sama lain. Keduanya bahkan terlihat selalu bersama jika hendak kemana-mana, seperti pasangan yang tidak bisa dipisahkan.

Banyak orang yang iri dengan kedua pasangan itu. Walaupun diawal mereka sempat mencibir kedua pasangan yang sempat menarik perhatian orang-orang. Namun, lama-kelamaan mereka dibuat iri karena Liza dan Kenzo yang tidak bisa terpisahkan. Seolah keduanya benar-benar terikat.

Kenzo selalu memberikan perhatian sekecil apapun itu kepada Liza. Begitu pun sebaliknya, Liza juga memberikan perhatian kepada Kenzo. Kedekatan mereka yang begitu melekat sangat menarik perhatian orang-orang disekitarnya.

Namun, berbanding balik dengan mereka berdua. Lelaki yang satu ini malah lebih banyak diam, Angkasa sudah jarang sekali berbicara kepada siapapun, ia tidak pernah berinteraksi lagi kepada orang-orang dikelasnya. Lelaki itu benar-benar menutup dirinya sekarang, bahkan ada yang beranggapan bahwa Angkasa sudah gila karena tidak pernah berbicara lagi.

Keadaan Angkasa yang seperti itu malah membuat teman-temannya khawatir. Angkasa sudah seperti manusia tanpa nyawa. Ada namun tak hidup.

Yola juga tidak pernah mengganggu Angkasa lagi semenjak insiden waktu itu. Mungkin gadis itu sudah cukup patah hati dengan ucapannya. Namun, Angkasa tidak peduli. Kini di hidupnya tidak ada lagi orang yang ia pedulikan.

"Kalau suka, perjuangin. Bukan malah diem aja disini," Tiba-tiba Gio menyeletuk sambil melewati bangku Angkasa yang sontak membuat lelaki itu mendongak menatapnya.

"Jijik gue lihat lo kayak mayat hidup kayak gitu, kenapa gak mati aja sekalian?" Sarkas Gio.

"Lo diem, gak bakal ngerubah apapun. Bukannya lo selalu ngelakuin apapun buat dapetin apa yang lo suka?"

"Kemana Angkasa yang dulu? Gak usah jadi lemah jadi cowo."

Semarah-marahnya Gio, sejahat-jahatnya dia dalam berbicara. Namun lelaki itu tetap peduli kepada temannya. Karena jika ia sudah peduli, ia akan terus peduli sampai kapan pun.

******

Angkasa mengendarai motornya sudah seperti orang yang kesurupan. Kecepatan lelaki itu sudah tidak bisa dikatakan standar lagi. Bahkan mungkin kecepatannya mengalahi kecepatan angin.

ANGKASA DARWAGANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang