ANGKASA DARWAGANA
_____________________49. BERUBAH.
"Setidaknya, hatiku masih sanggup menerima beberapa rasa sakit lagi, dan aku juga masih sanggup untuk memperjuangkanmu. Jadi, kamu tidak perlu takut jika aku meninggalkanmu nanti."
-- Meliza Austine --
*****
Hari ini, Liza kembali melanjutkan aksinya yang kedua. Setelah bel tanda istirahat berbunyi, ia langsung berlari menuju kantin untuk membeli makanan.
Dan sekarang, ia sedang berjalan menuju kelas Angkasa dengan sebungkus makanan dan juga minuman yang ada digenggaman tangannya.
Senyumnya terus merekah saat melewati kelas-kelas yang ia lewati untuk menuju kelas Angkasa. Tak sedikit juga ada beberapa siswa-siswi yang memperhatikan dirinya saat Liza melewati kelas mereka.
Liza langsung berbelok dan masuk ke dalam kelas Angkasa. Senyumnya yang sedari tadi sudah mengembang semakin mengembang lagi saat Angkasa masih ada didalam kelasnya. Langkahnya langsung membawa gadis itu kehadapan lelaki itu.
"Angkasa, nih gue beliin makanan buat lo," Liza menyodorkan sebungkus makanan dan juga minuman yang ia tadi beli di kantin.
Manik mata Angkasa melirik makanan yang Liza sodorkan kepadanya. Namun, kepala lelaki itu kembali pada kegiatan awalnya yang tengah bermain game di ponselnya. Ia sama sekali tidak tertarik dengan makanan yang Liza berikan padanya.
Lelaki yang duduk di bangku dekat tembok diam-diam memerhatikan Liza yang tengah berusaha membujuk lelaki yang berada didepannya untuk menerima makanan yang ia berikan. Manik mata Kenzo terus memerhatikan gadis itu dari tempatnya duduk sekarang.
"Lo bawa balik aja atau gak makan sendiri, gue gak tertarik," balas Angkasa yang masih sibuk dengan ponselnya. Mata tajam Kenzo masih memerhatikan keduanya.
"Tapi ini gue beliin buat lo," ucap Liza.
"Udah gue bilang gue gak tertarik. Kalau cuma makanan, gue juga masih bisa beli sendiri. Gue bukan pengemis yang butuh makanan dari orang lain," tajam Angkasa. Lagi-lagi berhasil menyayat hati Liza.
"Kalau lo emang gak mau, bisa tolak dengan halus kan?" Kenzo yang sedari tadi hanya memperhatikan keduanya kini mulai berdiri dan menghampiri mereka.
"Dia udah susah-susah beliin lo makanan, tapi lo sama sekali gak menghargai usaha dia," bela Kenzo yang sudah berada di samping Liza.
"Kok jadi lo yang sewot ya? Dia ngasih makanannya sama gue. Jadi hak gue dong buat nolak atau terima," ujar Angkasa dengan nada acuh.
"Kalau emang lo gak terima, lo makan aja sendiri makanannya. Gue gak tertarik sama makanan begituan," tukas Angkasa tanpa disaring terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA DARWAGANA [END]
Teen Fiction[ BELUM DI REVISI ] Bagi Liza, Angkasa adalah sosok lelaki yang sangat dicintainya. Sedangkan bagi Angkasa, Liza adalah gadis pengganggu yang selalu mengacaukan hidupnya. Cintanya yang teramat besar membuat Liza memberanikan diri untuk memperjuangk...