53. DIA LAGI?

27K 2K 72
                                    

ANGKASA DARWAGANA
____________________

53. DIA LAGI?

"Kenapa harus selalu dia yang berada disampingmu, tak mengertikah kamu jika aku cemburu??"

-- Secret --

******

Kondisi persahabatan Angkasa masih tetap sama, tidak bisa dibilang baik dan tidak juga dibilang terlalu buruk. Semuanya masih terkendali walaupun mereka masih saling diam.

Selama beberapa hari, Angkasa berhasil menahan dirinya agar tidak bertanya ataupun menyapa sepatah kata pun pada teman-temannya. Ia ingin sekali menyapa mereka, namun egonya masih terlalu besar hanya untuk sekadar menyapa.

Seperti sekarang, bel tanda istirahat baru saja berbunyi. Dan lagi-lagi Angkasa kalah oleh egonya yang terlalu besar. Ia tidak mampu mengatakan sepatah kata untuk mengajak teman-temannya ke kantin bersama lagi seperti dulu.

Mereka melengos begitu saja tanpa melihat Angkasa, lelaki itu sudah terbiasa akan hal itu. Jadi sekarang, ia bersikap biasa saja walaupun dalam hatinya ia ingin sekali berbaikan dengan mereka semua.

Sudahlah, tidak usah dipikirkan. Lebih baik sekarang ia pergi untuk menuju kantin.

******

"Angkasa!" gadis itu langsung memanggil lelaki itu saat menemukan dirinya hendak berbelok menuju kantin, dan sontak hal itu berhasil menghentikan langkah si lelaki.

Kepala Angkasa menoleh secara refleks kearah Liza, ia menemukan gadis itu tengah tersenyum kearahnya dan sekarang tengah berjalan untuk menghampirinya.

"Mau ke kantin ya? Ayo bareng!" ajak Liza bersemangat.

"Gak usah, biar gue sendiri aja," tolak Angkasa cuek.

"Yah kenapa? Gak pa-pa kok, gue temenin. Gue juga kan mau ke kantin, biar sekalian gitu. Lagian lo sendiri kan?" oceh Liza.

Lelaki itu mengernyit. "Lo ngerap atau ngomong sih?"

"Ehehe.. Ya udah. Yuk, kita ke--" Baru saja Liza hendak menarik tangan Angkasa, tiba-tiba seseorang datang dan langsung menghempaskan tubuhnya hingga membuat tubuh Liza mundur beberapa kali ke belakang.

Yola datang, dan dia langsung berdiri didepan Angkasa. Seolah gadis itu sedang melindunginya.

"Ngapain sih lo masih deketin, Angkasa?" Yola langsung meluncurkan pertanyaannya.

"Gue cuma mau ngajak Angkasa makan bareng doang kok, Yol," jawab Liza.

"Gak puas lo udah bikin, Angkasa hancur?" ujar Yola.

"Itu semua bukan salah gue," Liza berusaha membantah.

"Itu semua.." Liza berusaha mencari jawaban yang lain, namun gadis itu tak menemukan.

"Terus kalau itu bukan salah lo, terus salah siapa? Salah Angkasa gitu? Sadar dong, Za. Udah jelas-jelas lo penyebab semua masalah ini."

"Yol, lo bisa gak usah ribut? Gue lagi males ngadepin lo berdua," ujar Angkasa tak berminat sama sekali. Namun Yola sama sekali tak mendengarkannya.

"Gue cuma mau dekat sama, Angkasa, Yol. Kenapa lo selalu ngelarang dan ngalangin gue sih?" Liza mulai melawan.

"Jelas gue ngehalangin lo, karena cewek kayak lo itu gak pantes buat Angkasa."

"Udahlah, Yol. Gue lagi males ribut sama lo, gue mau makan bareng Angkasa."

Liza kembali berusaha meraih tangan Angkasa untuk membawanya pergi darisana. Tapi, rencananya gagal karena Yola yang tiba-tiba mendorong tubuh Liza hingga membuat tubuh gadis itu limbung dan hampir menyetuh lantai putih yang keras.

ANGKASA DARWAGANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang