51. TAK TERKENDALI.

31.2K 2K 147
                                    

ANGKASA DARWAGANA
_____________________

51. TAK TERKENDALI.

"Sahabat dan cinta. Keduanya memiliki arti yang sangat bermakna."

-- Angkasa Darwagana --

*****

Lelaki itu masih terus menarik tangan Liza darisana, tak peduli walaupun mereka sudah jauh dari kelas Angkasa. Kenzo tetap menarik tangan Liza, namun lelaki itu juga tidak mengatakan kemana dirinya akan membawa Liza pergi. Membuat gadis itu semakin bingung dengan lelaki itu.

Lagi-lagi, Kenzo berbelok. Tak mau berhenti sama sekali, padahal Liza sudah bertanya berkali-kali bertanya kepada lelaki itu. Tapi ia sama sekali tidak menjawabnya.

"Sebenarnya kita mau kemana sih, Ken?"

"Lo ikut gue aja dulu," hanya kalimat itu yang terus diucapkan oleh lelaki itu, Liza sudah bosan mendengarnya.

Sudah cukup, Liza sudah lelah mengikuti lelaki itu yang sama sekali tidak ingin memberitahu tujuan mereka akan kemana. Liza langsung menarik tangannya sekuat mungkin agar biaa terlepas dari genggaman Kenzo, dan ia berhasil.

Kenzo berhenti sekaligus menoleh saat genggamannya terlepas. Kini ia menatap Liza yang juga tengah menatapnya kesal.

"Sebenarnya apa yang terjadi sih, Ken? Kenapa lo bawa gue kesini?"

Niat Kenzo membawa Liza jauh dari sana agar gadis itu menjauh dari Angkasa. Karena jika ia hanya membawa Liza keluar yang posisinya masih dekat dengan kelasnya. Bukan tidak mungkin jika Liza akan menghampiri lelaki itu lagi. Jadi ia sengaja membawa Liza jauh dari sana agar gadis itu tidak bisa mendatangi Angkasa lagi.

"Bilang sama gue, sebenarnya apa yang terjadi?" tekan Liza. Nadanya terdengar memaksa.

"Lebih baik lo gak usah deketin Angkasa dulu untuk sekarang," suruh Kenzo.

Kedua alis Liza bertaut, menandakan jika gadis itu bingung dengan perkataan Kenzo. "Kenapa?" Tanyanya.

"Angkasa lagi banyak masalah, kalau lo ganggu dia. Lo bisa kena imbasnya."

Kenzo tidak berniat apa-apa, ia melarang Liza hanya karena ia takut gadis itu akan terkena masalah juga. Dan, ia juga takut jika Angkasa masih tidak bisa mengontrol emosinya. Karena jika Angkasa sudah seperti tadi, siapapun lawannya, lelaki itu pasti tidak akan peduli.

Sekarang, keadaannya sedang benar-benar kacau. Bahkan Kenzo sendiri pun tidak tahu bagaimana cara agar bisa memperbaiki semuanya. Semua teman-teman Kenzo juga sepertinya sudah benar-benar kecewa kepadanya. Ia tidak pernah menyangka jika mereka akan bertindak seperti ini. Ya, memang wajar saja baginya. Ini memang salahnya dan Angkasa. Mereka terlalu melibatkan teman-temannya kedalam masalah keduanya.

"Masalah apa?"

"Angkasa ribut sama Gio," ucap Kenzo yang langsung membuat Liza membeku ditempatnya. Tiba-tiba kepala gadis itu tertunduk kebawah.

"Pasti karena gue, ya?"

Lelaki itu menoleh kearah Liza, menatap gadis itu dengan tatapan tegasnya. "Lo jangan pernah nyalahin diri lo sendiri, Za. Ini semua sama sekali gak ada kaitannya sama lo," tegas Kenzo.

Liza mengangkat kepalanya. "Tapi ini semua emang berawal dari gue," ucap Liza.

Kenzo menggeleng. "Lo gak salah, Za. Gue yang salah karena udah suka sama lo."

"Rasa suka itu gak pernah bisa dipaksain, Ken. Gue tahu rasanya, jadi lo gak perlu nyalahin diri lo sendiri."

"Tetap aja gue salah. Kalau aja waktu itu gue gak bilang kalau gue gak suka sama lo, mungkin semuanya gak akan jadi kayak gini."

ANGKASA DARWAGANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang