ANGKASA DARWAGANA
__________________
10. HARI KEDUA."Kamu itu seperti bunga Sakura, pembawa ketenangan dan kebahagiaan."
-Meliza Austine-
*****
Angkasa memparkirkan motor KLX-nya di parkiran SMA Galaksi. Angkasa turun dari motornya setelah memparkirkannya dengan benar, lalu melepaskan helmetnya yang sedari tadi terpasang di kepalanya."Widih, tumben udah datang." Sapa Gio yang tidak sengaja berpapasan dengan Angkasa.
Angkasa menatap ke lima sahabatnya. Mereka sudah datang rupanya.
"Tumben datang jam segini, Sa?" tanya Aldan.
"Iye, ya. Biasanya juga lo datangnya lima menit sebelum bel masuk." Timpal Sam.
"Gue lagi pengen aja," sahut Angkasa santai.
"Ngaku lo ada apa?!" tanya Zaksen memicingkan matanya.
"Gak mungkin kalau lo datang jam segini kalau gak ada alasannya," sambungnya.
Diantara ke lima sahabat Angkasa. Hanya Kenzo yang hanya diam. Bibir pria itu tertutup rapat. Seolah tidak ingin terbuka sedikit pun.
"Apaan dah. Gue emang cuma lagi pengen aja, lagipula di rumah gue lagi gak ada siapa-siapa."
"Masa?" Zaksen masih memicingkan matanya. Menatap Angkasa dengan intens.
"Masa di rumah."
"Itu masak goblok!!"
"Terserah. Dari pada lo banyak bacot, mending kita ke kelas," ajak Angkasa yang di angguki semuanya.
****
"Lizaa!!"
"Zara? Kiara?" Langkah Liza terhenti ketika melihat Zara dan Kiara yang sedang berlari menghampirinya.
"Lo baru datang?" tanya Kiara.
"Hm."
"Ya udah, yuk bareng ke kelasnya." Ketiganya pun berjalan bersama menuju kelas. Saat dalam perjalanan, mereka banyak bercanda. Menceritakan ini-itu yang menurut mereka lucu.
Mereka sampai di sebuah kelas yang bertuliskan XII IPS 3. Mereka langsung masuk dan duduk di tempatnya masing-masing. Zara dan Liza duduk di barisan paling depan, tepat berada pada arah papan tulis. Sedangkan Kiara duduk di belakang mereka bersama Arina.
"Ada PR gak sih? Semalem gue gak ngecek. Males." Tanya Zara.
"Gak ada kayaknya." Sahut Kiara.
Tatapan keduanya beralih ke arah Liza. Wajah gadis itu terlihat murung sedari tadi. Tidak seperti biasanya. Hari ini Liza tampak sangat aneh.
"Lo kenapa, Za?" tanya Zara.
Liza mendongak lalu menggeleng pelan bersama dengan senyum manisnya.
"Enggak kok."
"Lo gak enak badan?" tanya Kiara.
"Nggak."
"Terus lo kenapa? Murung gitu muka lo."
"Gue lagi gak mood aja." Balas Liza.
"Lo gak mau nyamperin Angkasa?" tanya Zara tiba-tiba. Biasanya jika mendengar nama Angkasa, Liza akan langsung bersemangat.
"Nanti aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA DARWAGANA [END]
Teen Fiction[ BELUM DI REVISI ] Bagi Liza, Angkasa adalah sosok lelaki yang sangat dicintainya. Sedangkan bagi Angkasa, Liza adalah gadis pengganggu yang selalu mengacaukan hidupnya. Cintanya yang teramat besar membuat Liza memberanikan diri untuk memperjuangk...