19. HANCUR.

39.6K 2.8K 21
                                    

ANGKASA DARWAGANA
________________


19. HANCUR.

"You are my brother. And will still be my best brother."

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****


Liza berjalan dengan lesu saat memasuki perkarangan rumahnya. Kepalanya tertunduk, jalannya sangat lambat. Bahkan lebih lambat daripada siput.

Ia membuka kunci rumahnya, kemudian naik ke atas, langsung menuju kamarnya.

Kamarnya gelap karena lampu yang belum di nyalakan. Liza meraba tembok, lalu menekan tombol saklar.

Ia kembali melangkah menuju kasurnya. Pikirannya berkecamuk. Memikirkan tentang Angkasa dan juga Yola. Mereka terlihat sangat dekat, padahal mereka baru saling kenal. Itu yang Liza lihat.

Liza mendesah berat. Matanya menatap langit-langit kamarnya dengan diam. Tatapannya sulit di artikan. Namun mengandung aura kesedihan yang sangat kentara dari matanya.

Liza memejamkan matanya, satu butir air mata berhasil lolos dari kelopak matanya.

"Kenapa sakit banget sih?"

Liza masih berada dalam kesedihannya. Ketika sebuah benda pecah membuatnya membuka matanya secara spontan. Liza menoleh ke arah pintu. Siapa yang masuk ke dalam rumahnya?

Dengan cepat, Liza beranjak dari kasurnya dan segera melihat siapa yang berada di bawah. Dengan rasa takut yang menyelimutinya, Liza membuka pintu kamarnya secara perlahan.

Tatapan matanya berubah menjadi berbinar saat melihat siapa yang berada disana. Liza menuruni anak tangga dengan cepat. Lalu memeluk lelaki bertubuh kekar itu seerat mungkin.

"Kakak! Kakak kemana aja sih?"

Liza bertanya dalam pelukannya saat ia memeluk Rexan dengan begitu erat. Tak peduli dengan raut wajah lelaki itu yang terlihat tak suka dan juga risih.

Rexan mendorong tubuh mungil Liza hingga perempuan itu terhuyung ke belakang. Liza syok, Rexan tidak pernah memperlakukannya seperti itu. Tapi kenapa sekarang ia seperti ini?

Rexan tipe orang yang peduli pada keluarganya, ia sangat baik dan juga peduli, apalagi kepada Liza. Tapi sekarang dia berbeda. Liza seperti tak mengenalnya sama sekali.

"Gak usah sentuh-sentuh gue," sentak Rexan.

"Kakak kenapa?" tanya Liza dengan suara lirih.

Rexan tak menjawab, ia masuk kedalam kamarnya. Lalu mengacak-acak lemari bajunya. Setelah mendapatkan apa yang dia cari. Rexan berjalan pergi. Namun tangan Liza menahan pergerakannya.

"Kakak mau kemana lagi?" tanya Liza.

Rexan menghempaskan tangan Liza dengan cepat.

"Lo gak dengar gue bilang apa tadi? GAK USAH SENTUH GUE!! DENGAR GAK LO??" bentak Rexan.

ANGKASA DARWAGANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang