67. BERBEDA ARAH.

29K 1.8K 129
                                    

ANGKASA DARWAGANA
______________________

67. BERBEDA ARAH.

"Nyatanya kita berbeda arah, saling bertolak belakang, dan tak akan pernah menjadi sama."

-- Meliza Austine --

-- Meliza Austine --

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


******


Hari-hari terus berjalan berganti waktu begitupula dengan hari. Bukan hanya itu saja, tapi keadaan pun ikut berubah seiring berjalannya waktu. Kenzo kini semakin dekat dengan Liza, mereka bahkan sering sekali terlihat bersama. Bercanda bersama dan kemana-mana bersama.

Angkasa merasa iri melihatnya, ia tak suka, ia ingin melarang. Tapi punya hak apa dirinya? Namun, ia tidak bisa mengelak jika hatinya terasa panas saat melihat Liza dan Kenzo bersama. Ada rasa ingin memisahkan mereka berdua. Namun, Angkasa cukup tahu diri soal itu.

Kini, yang selalu ada didekatnya hanyalah Yola. Gadis itu selalu mengganggu dirinya. Bukannya senang, Angkasa malah risih. Karena Yola selalu mengatur dan memaksa dirinya ini-itu. Gadis itu selalu saja memancing emosinya seperti sekarang.

"Angkasa, ayo dong. Temenin gue ke kantin ya? Gue laper," rengek Yola pada Angkasa. Entah sudah berapa kali gadis itu terus membujuknya. Tidak, bukan membujuk. Itu malah seperti memaksa.

Bukannya gemas, Angkasa malah jijik melihatnya. Gadis itu selalu menggelayuti dirinya dengan gaya yang sangat menjijikkan dimata Angkasa.

"Angkasa!! Ih, lo dengerin gue kan?"

"Ayo dong, Angkasa. Gue udah laper banget ini, kalau gue pingsan karena gak makan gimana?"

"Angkasa!!"

"Ish, Angkasa!! Lo dengerin gue gak sih?"

"Lo bisa diem gak sih, Yol? Kepala gue lagi pusing. Dan lo malah nambah bikin kepala gue pusing," sentak Angkasa kepada gadis itu. Ia sudah berusaha sabar, namun nyatanya kesabarannya sia-sia begitu saja karena Yola bukanlah orang yang menghargai kesabaran seseorang.

"Lagian lo kenapa diem aja sih? Udah jelas-jelas gue ada disini. Malah diacuhin," gerutu Yola.

"Gue gak pernah minta lo buat temuin gue, jadi mau gue acuhin lo juga itu hak gue," tajam Angkasa.

Yola melotot mendengarnya. "Kenapa sih lo masih aja ketus sama gue? Padahal Liza udah gak deketin lo lagi, kenapa lo masih aja dingin sama gue?" kesal Yola.

"Dari dulu juga gue gak pernah suka sama lo dan gak pernah suka kalau lo ganggu gue. Lo masih belum paham juga?" tajam Angkasa sekali lagi.

"Mau adanya Liza atau nggak, itu gak berpengaruh buat bikin gue suka sama lo," tekan Angkasa.

"Hari ini lo kenapa sih? Ish, nyebelin!" Yola langsung keluar dari kelas Angkasa tanpa mengatakan sepatah katapun lagi.

Lelaki itu menghela napasnya, memijat pangkal hidungnya agar membuat dirinya lebih rileks. Kepalanya terasa pusing mendengar semua ocehan Yola yang tidak ada gunanya. Entah sampai kapan ia akan terus seperti ini. Rasanya melelahkan sekali.

ANGKASA DARWAGANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang