35. DARE.

40.7K 2.6K 73
                                    

ANGKASA DARWAGANA
_________________

35. DARE.

"Ujian itu memang berat. Tapi itu untuk mengukur seberapa besar cinta keduanya."


*****

Angkasa dan kelima temannya sudah duduk melingkar. Ditengah mereka sudah ada botol kosong untuk mereka mainkan sebagai permainan mereka.

"Di mulai dari siapa dulu nih?" tanya Zaksen.

"Gue aja deh," kata Gio menawarkan diri.

Zaksen memberikan botol yang berada di genggaman kepada Gio. Lelaki itu tersenyum penuh misterius, lalu ia mulai memutarkan botol itu tepat di tengah-tengah mereka.

Gio memutar botol itu cukup kencang, mereka menunggu dengan was-was. Kira-kira siapa yang akan ditunjuk oleh botol itu.

Botol itu terus berputar mengitari mereka. Mereka semua mengamati botol itu dengan saksama. Dan saat botol itu akan berhenti, tepat sekali ia berhenti di depan Angkasa.

Angkasa berdecak karena ia yang mendapatkan permainan yang pertama. Ia menatap Gio yang tengah menatapnya misterius.

"Truth or Dare?" tanya Gio.

"Karena gue laki, gue pilih dare," kata Angkasa.

Gio mengangguk. Ia mulai memikirkan tantangan apa yang pas untuk Angkasa. Sekian lama ia berpikir, akhirnya ia mendapatkan ide yang menurutnya sangat cocok untuk bosnya itu.

"Oke. Dare-nya, lo harus anterin Liza pulang selama seminggu ini," kata Gio .

Angkasa melotot tidak percaya. Apa-apaan ini?

"Buset, dare lo gak setengah-setengah," kata Sam.

"Tau aja lo, Yo, yang ngebuat si Kasa gak bisa berkutik," ujar Zaksen.

"Apaan lo, Zak? Fitnah banget," tukas Angkasa tak setuju dengan ucapan lelaki itu.

"Gue gak mau dare itu. Ganti!" perintah Angkasa.

"Woee, gak bisa gitu dong, Sa!" Kata Gio tak terima. "Ini kan permainan, jadi lo harus menerima apa yang dikasih dong. Gak ada kata ganti," ucap Gio.

"Gue bilang ganti," tajam Angkasa sekali lagi.

"Terima aja, Sa. Katanya laki," sindir Zaksen dengan seringainya. Kalau gak di gituin, Angkasa gak bakal mau. Lelaki itu emang bebel.

Angkasa menarik napasnya dalam-dalam, lalu menghembuskannya secara perlahan. Teman-temannya ini memang paling bisa mengerjainya. Awas saja, jika giliran mereka yang kena. Angkasa tidak akan segan-segan memberikan pertanyaan atau tantangan yang amat lebih sulit dari pada ini.

"Bangsat. Kalian semua emang paling bisa ngerjain gue," kata Angkasa yang malah membuat mereka semua tertawa ngakak. Emang itu tujuan awal mereka, mengerjai bosnya.

"Oke, gue terima," putus Angkasa pada akhirnya.

Nah kan! Kalau udah di gituin baru dia mau. Hahaha.

*****

Langkah kaki lelaki itu terlihat santai, tubuhnya tegap saat berjalan. Wajahnya ia angkat sedikit menampilkan wajahnya yang tampak bak dewa Yunani.

Kenzo baru saja keluar dari kamar mandi. Tadi ia menyempatkan diri untuk pergi ke kantin untuk membeli minuman, karena tenggorokannya yang terasa sangat kering.

ANGKASA DARWAGANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang