15. JALAN.

33.8K 2.8K 72
                                    

ANGKASA DARWAGANA
________________

15. JALAN.

"Kadang, sesuatu yang berharga, tidak dapat kita rasakan kehadirannya."

--Meliza Austine--

*****

PS : VIDEONYA JANGAN LUPA DI PUTER, OKE??!

Liza sudah siap dengan setelan simple khasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Liza sudah siap dengan setelan simple khasnya. Baju putih yang berlengan panjang dengan celana jeans berwarna biru dongker yang tidak terlalu mencolok. Sepatu flat shoes hitam yang terpakai manis di kakinya.

Liza memoles sedikit bedak dan lipstik berwarna merah muda senada dengan bibirnya. Ia menatap kembali penampilannya lewat pantulan cermin. Dan menurutnya ini sudah pas.

Liza meraih ponselnya yang terletak di atas kasur. Mengecek apakah Angkasa sudah membaca pesannya atau belum.

Tadi, Liza sudah mengirimkan pesan kepada Angkasa bahwa mereka akan berangkat pada pukul jam tujuh malam, tapi sampai sekarang lelaki itu tidak membalas pesannya sama sekali.

Otak Liza mulai berpikir kemana-mana, apakah ia hanya di bohongi oleh Angkasa? Apa lelaki itu hanya becanda saat mengatakan bahwa ia akan pergi bersamanya? Apa lelaki itu mempermainkannya?

Wajah Liza berubah menjadi cemberut saat memikirkan semua itu. Apa Angkasa setega itu padanya?

Lalu tak lama, ponsel Liza bergetar. Ia langsung membuka pesan yang terkirim ke ponselnya.

Angkasa.

Gue udh sampe. Cpt keluar.

Senyum Liza mengembang saat itu juga. Ia langsung meraih tas hitamnya lalu keluar dari rumah.

Di depan rumahnya, sudah ada Angkasa yang tengah bertengger di motor KLX-nya. Lelaki itu begitu terlihat tampan di mata Liza, dengan setelan jaket jeans berwarna hitam dengan kaos berwarna krim di dalamnya. Celana jeans sobek-sobek di bagian lututnya berwarna hitam.

Lelaki itu begitu sempurna. Begitulah penilaian Liza. Setidaknya untuk malam ini. Penampilan Angkasa begitu memukau.

Mata Angkasa menatap gadis yang baru saja keluar dari rumahnya. Dengan style yang terlihat simple namun pas, Liza terlihat begitu cantik malam ini.

Penampilannya memang tidak mewah seperti wanita-wanita lainnya. Tapi menurut Angkasa, walalupun Liza memakai pakaian simple seperti itu. Dia tetap tidak kalah cantik dengan wanita-wanita di luar sana.

"Ngapain lo bengong, cepetan naik. Kalo lo kelamaan ngelamun, mending gue balik lagi."

Lamunan Liza buyar seketika saat mendengar ucapan Angkasa. Cewek itu langsung berjalan mendekati Angkasa lalu naik ke atas motornya.

ANGKASA DARWAGANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang