8. SAHABAT (1).

35.5K 2.9K 93
                                    

ANGKASA DARWAGANA
___________________


8. SAHABAT (1).

"Apa kata sahabat sebegitu tidak pentingnya untukmu? Sampai-sampai dengan mudahnya kamu melupakanku?"

--Meliza Austine--


*****


Di dalam sebuah kelas terlihat sangat ramai dan bising karena suara-suara orang yang tengah berada disana. Membincangkan sesuatu yang menarik, seperti misalnya menggosipkan orang atau idolanya.

Di tengah ramainya orang, seorang gadis tengah diam di tempat duduknya dengan tatapan menerawang ke depan. Pikirannya berlari kesana kemari sejak dari tadi. Tepatnya saat dirinya bertemu dengan Yola. Teman masa kecilnya.

Gadis itu adalah Liza. Ia merenung, memikirkan semua kemungkinan yang mungkin bersangkutan dengan kejadian hari ini. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang ingin ia utarakan, tapi pada siapa? Ia pun tidak tahu.

Semua pertanyaan-pertanyaan itu hanya bisa tersimpan di dalam otaknya. Ia hanya bisa menerka-nerka tanpa tahu kepastiannya.

Kelas yang sudah ramai kini tambah ramai saat datangnya kedua sahabat Liza, siapa lagi kalau bukan Kiara dan Zara. Dua gadis yang sangat heboh.

"Liza! Liza! Gue punya gosip baru nih," seru Zara begitu antusias ketika memasuki kelas dengan gosip yang kini sedang ia bawa.

Liza hanya diam tidak menyahuti. Raut wajahnya menunjukkan bahwa ia sama sekali tidak tertarik dengan berita atau gosip semacam itu. Untuk apa juga membicarakan orang.

"Kenapa lo, Za?" Kiara bersuara saat melihat wajah Liza yang sangat tidak bersemangat.

"Enggak. Jadi apa gosipnya?" Liza bertanya seolah-olah ia ingin tau. Tapi sebenarnya ia hanya ingin mengalihkan pembicaraan Kiara, ia tidak ingin keduanya tau masalahnya.

Zara tersenyum penuh arti ke arah Liza. Seolah-oleh ia akan memberitahu suatu hal yang benar-benar fenomena dan langka.

"Jadi, di sekolah kita ada murid baru. Cewek. Katanya sih cantik, dia pindahan dari SMA Pelangi," ujar Zara.

Liza terdiam. Entah mengapa ia merasa sedih. Ia tahu siapa orang itu, pasti Yola. Berarti benar bahwa gadis itu pindah sekolah ke sini?

Liza tidak bisa menebak alasan apa yang membuat Yola sampai pindah ke sekolah ini. Apa karena di suruh oleh orang tuanya? Apa karena ingin bertemu dirinya? Atau karena alasan lain? Liza tidak tahu. Tapi yang jelas, ia tahu bahwa Yola bukanlah orang yang melakukan sesuatu tanpa alasan yang jelas.

"Za, lo kenapa sih? Kok malah diem?" tanya Zara yang sedikit kesal karena Liza seperti biasa-biasa saja dengan gosip yang ia bawa.

"Gak pa-pa. Gue pergi dulu ya," Liza beranjak dari tempat duduknya.

"Mau kemana lo?"

"Ke Angkasa."

Hanya itu jawaban yang Liza berikan. Ya, siapa tahu saja dengan menemui Angkasa, Liza bisa sedikit menenangkan pikirannya yang sedang kacau.

****


Kedua insan itu hanya saling diam tidak bersuara. Keduanya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Si lelaki sedang sibuk dengan gadgetnya, dan si wanita tengah sibuk dengan pikirannya.

ANGKASA DARWAGANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang