52. GENGSI.

29.3K 2K 75
                                    

ANGKASA DARWAGANA
_____________________

52. GENGSI.

"Gue selalu punya seribu satu cara buat jatuhin dia."

-- Velicya Yolanda --



******

Sangat jarang sekali lelaki itu datang sepagi ini. Mungkin ini adalah sebuah kelangkaan bagi hidupnya karena ia tidak pernah masuk sepagi ini.

Belum ada satupun orang dikelas kecuali dia disana. Pagi ini, terasa beda bagi Angkasa. Entah kenapa, tapi ia merasa tidak nyaman dan tenang. Rasanya hidupnya terasa kosong, selalu ada yang mengganggu pikiran dan batinnya.

Lelaki itu duduk diatas kursinya dengan tangan yang ada diatas meja dengan posisi siap. Ia menunggu kehadiran teman-temannya.

Semalaman tadi, Angkasa benar-benar sangat kacau. Lelaki itu tidak bisa tidur sampai larut malam. Lelaki itu baru bisa tidur pada pukul tiga pagi, dan berangkat ke sekolah pada pukul enam pagi.

"Astagfirullah," seorang siswi yang baru datang langsung terkejut saat melihat keberadaan Angkasa yang berada disana. Ia memegang jantungnya yang terasa berdegup begitu kencang saking kagetnya.

"Gue kira lo setan, Sa. Tiba-tiba ada disana, sendirian lagi," celetuk siswi itu.

"Tumben banget lo datang awal banget, Sa?" tanya siswi yang berada disebelah gadis tadi. Terlihat ingin basa-basi.

Namun, lelaki itu sama sekali tak bergeming. Ia malah menatap kedua gadis itu dengan datar. Membuat mereka merasakan hawa ngeri dan cepat-cepat duduk ditempatnya.

"Lo gak usah nanya-nanya gitu, nanti kita yang kena amuk," bisik siswi itu pada temannya.

"Iya, kan gue cuma nanya buat basa-basi doang," balas temannya.

"Ya udah, kita gak usah ganggu dia lagi." Akhirnya mereka memilih untuk diam saja, tak ingin mengganggu lelaki yang belakangan ini dalam keadaan mood yang tidak baik.

Duapuluh menit Angkasa menunggu, namun belum ada juga tanda-tanda kedatangan teman-temannya. Lelaki itu masih setia ditempatnya dengan posisi yang sama sekali tidak diubah.

Sekian lama menunggu, akhirnya Angkasa bisa melihat kedatangan Gio dan teman-temannya yang lain. Gio yang pertama kali memasuki kelas sempat tersentak dengan keberadaan Angkasa yang sudah ada disana. Tidak biasanya lelaki itu sudah datang kesekolah. Dan tentu saja itu menimbulkan tanda tanya sekaligus rasa heran karena Angkasa yang tidak seperti biasanya.

Namun, Gio sebisa mungkin untuk mengontrol ekspresinya kembali menjadi datar. Di belakang Gio, ada ketiga teman Angkasa juga. Aldan, Sam, dan Zaksen. Mereka juga sempat terkejut, dan tak lama ekspresinya datar kembali.

ANGKASA DARWAGANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang