ANGKASA DARWAGANA
___________________14. IYA.
"Karena, sesederhana apapun yang aku lakukan. Jika itu bersama mu. Maka semuanya akan terasa sangat menyenangkan."
--Meliza Austine--
****
"ANJIRR... ADA MUSUH WOYY!!!""YAH.. MODAR DAH GUE!!" seru Gio kecewa ketika salah satu karakter dalam permainannya kalah.
"Halah, lo sih, noob," sahut Zaksen yang masih fokus pada permainan yang ada di tangannya.
"Enak aja lo bilang gue, noob."
"Gue dong, pro," sahut Sam yang berada di sebelah kiri Gio.
"Prett, sombong amat lo."
"Woee.. Jelas."
Anak-anak gank Zaxer tengah duduk memanjang di depan papan tulis. Lebih tepatnya membelakanginya. Zaksen, Sam, Gio, dan Aldan duduk disana sembari memainkan permainan Free Fire. Sedangkan Angkasa dan Kenzo duduk di kursi, berhadapan dengan mereka yang hanya terhalang oleh satu meja yang berada di depannya.
Gio berdiri, menghampiri Angkasa yang sibuk dengan gadget-nya.
"Sa," panggil Gio.
"Apa?" sahut Angkasa yang masih sibuk dengan permainannya.
"Hotspot dong."
"Tampang doang cakep, kuota miskin," celetuk Aldan tanpa menoleh ke arah Gio.
"Gue bukannya miskin ya, tapi uang jajan gue lagi di potong sama emak gue. Jadi, gak ada duit buat beli kuota," tukas Gio.
"Udah nih," kata Angkasa.
"Thanks, Sa."
"Hm."
"Makanya jangan boros-boros lo, Yo. Sisain uangnya," nasehat Kenzo pada Gio.
Gio melirik ke arah Kenzo. "Gue bukannya boros, Ken. Gue cuma gak bisa ngirit," ucapnya.
"SAMA AJAA!!!" serempak semuanya berseru.
"Gak nyantai, gak nyelow," ucap Gio santai.
"ASTAGFIRULLAH!!" Gio terperanjat kaget saat ingin berbalik dan mendapati sosok Liza yang berada di sampingnya. Gadis ini tiba-tiba saja berada disana.
"Bangsul lo, Za. Kek tuyul aja tiba-tiba nongol."
Perhatian semuanya langsung teralihkan ke arah Gio saat lelaki itu menyebut nama gadis yang sekarang jarang mereka dengar. Disana sudah berdiri Liza dengan cengiran khasnya.
"Sorry, Gi. Gue gak bermaksud bikin lo kaget," ujar Liza.
"Untung gue gak punya penyakit jantung ya, kalau punya, udah mokad gue."
Liza hanya memberikan cengiran khasnya sekali lagi. Lalu beralih mendekati Angkasa dengan berdiri di depannya. Sedangkan Gio, ia kembali duduk di antara teman-temannya.
"Lagi sibuk ya, Angkasa?" tanya Liza yang melihat Angkasa begitu fokus pada ponselnya.
"Menurut lo?" ketus Angkasa tanpa menatap gadis yang mengajaknya berbicara.
"Gue boleh tanya gak?"
"Tudep!"
"Malam nanti, lo sibuk gak?" tanya Liza hati-hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA DARWAGANA [END]
Teen Fiction[ BELUM DI REVISI ] Bagi Liza, Angkasa adalah sosok lelaki yang sangat dicintainya. Sedangkan bagi Angkasa, Liza adalah gadis pengganggu yang selalu mengacaukan hidupnya. Cintanya yang teramat besar membuat Liza memberanikan diri untuk memperjuangk...