ANGKASA DARWAGANA
________________
5. UKS."Aku rela mengorbankan diriku hanya untuk melindungimu."
-Meliza Austine-
*****
Disinilah Angkasa. Di ruangan bercat putih, yang penuh dengan obat-obatan. Menunggu gadis yang tengah terbaring di atas brankar itu membuka matanya.
UKS. Tempat dimana Angkasa menunggu gadis itu sadar. Liza. Gadis itu masih belum membuka matanya. Sudah satu jam lebih Liza pingsan, namun sampai sekarang ia masih belum mau membuka matanya.
Angkasa memijat pelipisnya yang terasa pening. Entah sudah berapa lama ia menunggu gadis itu di sini.
Entah apa yang di pikirkan gadis itu tadi, sampai-sampai dia rela mengorbankan tubuhnya sendiri sebagai tameng untuk melindungi Angkasa.
Perlahan-lahan, Liza mulai membuka matanya. Ia memegang kepalanya yang terasa pening dan sangat berat, ia juga merasakan sakit di sekitar pundaknya.
Liza menoleh ke kanan, tatapannya masih belum terlalu jelas. Tapi buram-buram ia bisa melihat ada bayangan seseorang di sana.
Liza berusaha untuk mengubah posisinya menjadi duduk. Tapi, seketika suara seseorang menghentikan pergerakannya.
"Kalau masih sakit gak usah di paksain."
Liza mengenal jelas suara itu. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, berusaha untuk melihat dengan jelas siapa yang tengah berdiri di sampingnya.
Tepat seperti apa yang Liza pikirkan tadi. Pemilik suara itu adalah Angkasa. Liza sangat mengenalinya. Dan kini, lelaki itu tengah berdiri di sana sembari menatapnya.
"Angkasa," gumam Liza lemas. Tubuhnya masih belum membaik sepenuhnya.
"Gak usah di paksain kalau lo masih sakit, gak usah sok kuat," ucap Angkasa.
Perhatian? Tidak. Angkasa sama sekali tidak peduli dengan gadis itu. Ia hanya tidak suka ketika melihat seseorang terlihat sok kuat, padahal dirinya sangat lemah.
"Lo kok ada di sini?" tanya Liza setelah ia berbaring kembali. Ia takut jika harus membantah perkataan Angkasa.
"Maksud lo nolongin gue dengan cara tadi itu apa?" Angkasa malah balik bertanya.
"G-gue.."
"Mau sok jadi pahlawan?"
"Bukan."
"Mau cari sensasi? Cari muka?" tuduh Angkasa.
"Nggak, Angkasa!" sanggah Liza.
"Terus?"
"Gue refleks nolongin lo tadi," ujar Liza.
"Dasar bodoh," cetus Angkasa.
"Lo pikir tubuh lo kuat gitu buat jadi tameng ngelindungin orang lain? Dasar gadis bodoh," maki Angkasa tajam.
"Kok lo ngomongnya gitu?"
"Gak usah sok kuat. Jangan jadi egois karena cinta lo. Sebelum lo peduli sama orang. Peduli dulu sama diri lo sendiri. Jangan egois," tajam Angkasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA DARWAGANA [END]
Teen Fiction[ BELUM DI REVISI ] Bagi Liza, Angkasa adalah sosok lelaki yang sangat dicintainya. Sedangkan bagi Angkasa, Liza adalah gadis pengganggu yang selalu mengacaukan hidupnya. Cintanya yang teramat besar membuat Liza memberanikan diri untuk memperjuangk...