27. SEMANGAT LIZA!!

33K 2.3K 77
                                    

ANGKASA DARWAGANA
____________________

27. SEMANGAT LIZA!!

"Tidak bisa, bukan berarti kita harus menyerah."

-- Meliza Austine --



*****

Angkasa memasuki rumahnya dengan perasaan berkecamuk. Pikiran dan hatinya tidak bisa tenang sejak disekolah tadi.

Gadis itu berhasil mengusik pikiran Angkasa. Gadis itu benar-benar membuatnya khawatir. Bahkan tadi, Angkasa sampai tidak bisa fokus pada pelajaran yang diterangkan oleh guru saat menjelaskan di papan bor hanya karena gadis itu.

Tas yang sedari tadi terselempang di bahu kanannya ia lemparkan ke sofa. Tubuhnya ia hempaskan begitu saja keatas sofa yang ada didekatnya.

Angkasa memejamkan matanya, napasnya naik turun tidak beraturan. Tangannya terulur mengusap wajahnya dengan kasar. Ia benar-benar frustrasi sekarang.

Mata Angkasa menatap sekeliling rumahnya yang terlihat sangat sepi. Ingin rasanya ia tertawa, menertawakan dirinya sendiri dan hidupnya yang terlalu pedih. Rumahnya memang selalu seperti ini, sepi seperti tidak ada yang berpenghuni. Hanya dia yang ada didalam rumah sebesar itu.

*****

Hari minggu, Liza gunakan untuk berlatih belajar dance. Ya, ia hanya mempunyai waktu satu minggu untuk berlatih dan ia harus memanfaatkan waktu itu dengan sebaik mungkin.

Satu minggu memang bukan waktu yang cukup untuk berlatih dance, apalagi dance merupakan gerakan tari yang termasuk sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk belajar.

Tapi, Liza yakin. Jika ia terus berusaha dan berjuang, ia pasti bisa melakukannya. Karena, di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin selagi kita mau berusaha.

Seperti ucapannya, kini Zara dan Kiara pun sudah setia berada di rumah Liza untuk membantu gadis itu belajar dance.

Mereka sudah setengah jam lebih berada disana. Mengobrol-ngobrol terlebih dahulu.

"Jadi, lo mau dance yang kayak gimana?" tanya Zara dengan mulut yang penuh dengan makanan.

"Menurut gue nih ya. Mending kita cari dance yang gampang dan simple aja. Tapi bikin orang takjub gitu pas di tampilin," usul Kiara.

"Boleh tuh. Tapi yang kayak gimana?" tanya Zara menoleh ke arah Kiara.

Mata Kiara mengarah keatas, mencari ide gerakan dance seperti apa yang kira-kira bagus untuk sahabatnya.

"Ah, gue tau." Kiara menjetikkan jarinya.

Liza dan Zara saling tatap, menunggu Kiara melanjutkan ucapannya. Tapi, bukannya menjelaskan, gadis itu malah tersenyum misterius membuat mereka semakin penasaran dengan idenya. Mereka berharap, semoga ide Kiara masuk akal dan tidak aneh-aneh.

ANGKASA DARWAGANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang