ANGKASA DARWAGANA
___________________
26. KHAWATIR."Aku hanya khawatir.
Hanya saja, aku tidak tahu cara mengungkapkannya."-- Angkasa Darwagana --
*****
PS. VIDEO DI MULMED JAN LUPA DI PUTER!!!
Angkasa menatap risih sekaligus jengah pada gadis yang berada dihadapannya kini. Sedari tadi gadis itu terus mengoceh, menawari Angkasa berbagai macam makanan yang sudah tersedia diatas meja.
Jangankan Angkasa, kelima temannya yang sedari tadi hanya memerhatikan pun rasanya lelah jika harus meladeni gadis seperti itu. Lebih baik mereka disuruh menjaga nenek-nenek tua, daripada harus menghadapi gadis yang terus saja mengucapkan kalimat yang melelahkan telinga.
"Angkasa, lo mau ini gak? Gue suapin ya?"
Entah sudah yang keberapa kali Yola menyodorkan makanan ke hadapan Angkasa. Tetapi lelaki itu masih tetap saja pada pendiriannya, ia terus menolak walau Yola sudah mencoba berapa kalipun.
"Lo gak cape Yol, nawarin Angkasa makan mulu? Udah tau dia gak mau," celetuk Sam yang sudah jengah melihat kelakuan Yola yang terlihat memaksa.
Nyatanya, gadis ini semakin hari semakin ngelunjak jika di diamkan. Padahal mereka memilih untuk tidak menggubris ataupun menghiraukannya, tetapi tingkahnya semakin kesini semakin melewati batas.
Gadis itu jadi lebih sering mendekati Angkasa. Mengajak lelaki itu kemana-mana, padahal jelas-jelas ia tidak mau.
Angkasa pernah beberapa kali membentak Yola karena tidak bisa mengontrol emosinya. Itupun karena gadis itu sendiri.
"Cape gue lama-lama lihat tingkah lo, Yol. Lebih dari kata cewek murahan," tekan Gio pada kata cewek murahan.
"Harusnya lo sadar diri lah Yol. Cowok gak mau, tapi lo paksa-paksa, gak tau malu banget," timpal Zaksen.
Yola sama sekali tidak mengindahkan perkataan ketiga lelaki itu. Ia tidak peduli apapun yang mereka katakan, ini hidupnya. Jadi terserah saja ia mau melakukan apapun.
"Ini, Angkasa. Mau gak?" Yola mencoba kembali.
"Gue udah bilang gue gak mau, Yola," tegas Angkasa lelah dengan ucapan Yola yang terdengar lebih ke paksaan.
"Lo dengar kata gue sama teman-teman gue gak tadi?" tanya Angkasa tajam.
"Kalau gue gak mau. Jangan di paksa," tekannya.
"Mampus," ledek teman-teman Angkasa.
"Oke. Gue minta maaf."
Yola akhirnya memilih berhenti untuk menawarkan makanan kepada lelaki itu. Takut jika Angkasa malah marah dan ujungnya tidak mau bertemu dengannya lagi.
Angkasa beranjak dari tempatnya, tak mau meladeni ataupun menggubris lagi kata-kata yang diucapkan gadis itu.
"Lo mau kemana?" tanya Yola sigap.
Angkasa menoleh sebentar kebelakang. Lalu berujar. "Bukan urusan lo. Dan satu lagi, jangan coba-coba ikutin gue," peringat Angkasa.
*****
Langkah kecil gadis mungil itu terus berjalan menapaki koridor sekolahnya. Wajah cantiknya yang selalu memamerkan senyum yang tidak pernah pudar selalu ia perlihatkan kepada semua orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA DARWAGANA [END]
Teen Fiction[ BELUM DI REVISI ] Bagi Liza, Angkasa adalah sosok lelaki yang sangat dicintainya. Sedangkan bagi Angkasa, Liza adalah gadis pengganggu yang selalu mengacaukan hidupnya. Cintanya yang teramat besar membuat Liza memberanikan diri untuk memperjuangk...