ANGKASA DARWAGANA
___________________54. CLUB.
"Ironisnya hidup itu, kita tidak bisa mempercayai siapapun di dunia ini. Termasuk teman kita sendiri."
-- Angkasa Darwagana --
******
Note : Biar ngefeel. Bacanya sambil dengerin musik pake headset ya!!
Tangan lelaki itu sibuk membereskan peralatan belajarnya. Beberapa menit yang lalu, pelajaran pertama baru saja berakhir.
Saat tangan Angkasa sibuk membereskan barang-barangnya, tiba-tiba seorang lelaki menyenggol tangannya hingga membuat barang-barang yang ia pegang jatuh berserakan diatas lantai.
"Sorry, Sa. Gue gak sengaja," ucap lelaki cepat dengan suara yang sangat terdengar ketakutan. Wajahnya juga terlihat pucat, ia takut Angkasa akan mengamuk kepadanya.
Angkasa mendongakan kepalanya, wajahnya terlihat merah, lelaki itu lalu berdiri dan langsung menyambar kerah baju si lelaki itu. Menariknya dengan kuat sampai lelaki tersebut tidak bisa bernapas.
"Lo punya mata gak? Kalau jalan tuh yang benar!" bentak Angkasa tepat diwajah lelaki itu.
Siswa itu memejamkan matanya, takut akan bentakan Angkasa kepadanya. Sepertinya ia telah membangunkan singa tidur.
"Iya, Sa. Sorry, gue benar-benar gak sengaja," ujar siswa itu lagi.
"Emang menurut lo dengan kata maaf itu cukup?" tajam Angkasa.
"Ini ada apaan sih?" tiba-tiba Gio datang dan menyela, lelaki itu menghampiri Angkasa lalu melepaskan cengkeraman Angkasa pada siswa itu.
"Lo gak usah ikut campur, Yo. Minggir!" ujar Angkasa. Ia tidak ingin berkelahi lagi dengan Gio.
"Lo yang apa-apaan? Ini cuma masalah sepele kan? Gak perlu dibesar-besarin."
"Gue bilang ini bukan urusan lo, Yo. Gak usah ikut campur! Jangan coba-coba mancing emosi gue lagi!" Angkasa kembali terpancing emosinya, ketiga temannya yang lain hanya memerhatikan mereka berdua dari depan. Untuk sekarang, mereka hanya akan memantau keduanya.
"Gue gak suka lihat orang ditindas, apalagi tadi dia udah minta maaf kan?" bela Gio, wajahnya lelaki itu tidak ada rasa takut sama sekali.
Tangan Angkasa terkepal kuat, ia sedang menahan amarahnya yang sebentar lagi akan meledak. Entah kenapa Gio selalu saja memancing emosinya. Padahal Angkasa tidak pernah ingin bertengkar dengan lelaki itu lagi.
Ia juga geram. Kenapa lelaki itu bersikeras membela siswa itu, sebenarnya siapa temannya? Angkasa atau Gio? Angkasa benar-benar tak habis pikir. Apa mereka masih menganggapnya teman atau tidak?
"Lo gak usah belain dia. Udah jelas dia salah!"
"Tapi dia udah minta maaf."
"Sebenarnya teman lo siapa sih, Yo?" Angkasa benar-benar sudah tersulut emosinya. Ketiga teman-temannya yang memerhatikan sejak sedari tadi sudah siap-siap jika akan ada peperangan lagi diantara kedua lelaki itu.
"Lo yang semena-mena."
BUGH.
Satu bogeman mentah mendarat dengan tiba-tiba dirahang Gio. Serangan itu benar-benar sangat cepat, bahkan nyaris tidak terlihat. Ketiga teman mereka tersentak ketika menyaksikan kejadian itu. Namun, mereka bertiga masih tetap diam ditempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA DARWAGANA [END]
Teen Fiction[ BELUM DI REVISI ] Bagi Liza, Angkasa adalah sosok lelaki yang sangat dicintainya. Sedangkan bagi Angkasa, Liza adalah gadis pengganggu yang selalu mengacaukan hidupnya. Cintanya yang teramat besar membuat Liza memberanikan diri untuk memperjuangk...