69. PATAH HATI.

30.9K 2K 158
                                    

ANGKASA DARWAGANA
________________________

69. PATAH HATI.

"Terimakasih. Lo udah ngajarin gue apa itu arti patah hati yang sesungguhnya."

-- Angkasa Darwagana --

******

Note : Silahkan di puter videonya yang ada di mulmed.

Keadaan lorong SMA Galaksi tampak tenang dan damai. Tak ada siswa maupun siswi yang berkeliaran disini. Mungkin karena pelajaran yang sudah dimulai.

Langkah gadis itu terus melangkah menampaki lorong sekolahnya, berjalan untuk menuju kelasnya. Sesekali ia iringi perjalanannya dengan senandungan kecil yang ia keluarkan dari bibir mungilnya.

Semuanya tampak baik-baik saja, sampai tiba-tiba orang yang tidak dikenal menarik tangan Liza begitu saja.

Liza menoleh kaget kearah si pelaku, dan jantungnya langsung berhenti berdetak saat mengetahui siapa orang yang melakukannya.

Angkasa.

Tubuh Liza benar-benar seperti membeku, ia tidak dapat menolak ataupun memberontak. Hingga akhirnya Angkasa berhenti disebuah tempat yang cukup sepi yang hanya ada mereka berdua.

Manik mata keduanya saling bertemu saat Angkasa membalikkan tubuhnya. Mata Liza tidak bisa teralihkan dari tajamnya manik mata lelaki itu, seolah mata Angkasa sudah mengunci pandangannya agar hanya bisa menatap dirinya.

Ada sebuah kerinduan yang amat tersirat dikedua mata lelaki itu. Sampai mampu membuat hati Liza kembali meringis nyeri. Kenapa seolah ia ingin menangis sekarang hanya karena melihat Angkasa? Ia tidak kuat melihat kedua mata lelaki itu.

Jauh dilubuk hati Liza, ia sangat merindukan lelaki itu. Sangat. Ntah sudah berapa lama ia tidak bertemu dengan lelaki itu. Namun, ia hanya bisa menahannya sekarang. Keadaannya sudah berbeda. Ia tidak bisa seenak hatinya untuk mendekati lelaki itu lagi.

"Ngapain lo bawa gue kesini?" Akhirnya Liza memberanikan diri untuk bertanya terlebih dahulu, ia tidak ingin lama-lama bersama Angkasa disini.

Angkasa terlihat tengah menghela napasnya. Pandangan lelaki itu tak sedetik pun beralih dari Liza. Gadis itu sekarang benar-benar sudah berubah, ia bahkan sama sekali tidak ingin menatapnya. Apa ia sudah membuat itu gadis sangat kecewa hingga tidak mau menatapnya lagi? Dan kenapa Angkasa merasa ada yang kosong sekarang? Sorotan mata Liza sudah tidak lagi memancarkan pandangan memuja padanya. Sinar dimata itu sudah meredup dan menghilang.

"Kenapa lo jauhin gue?"

Liza mendongak saat pertanyaan itu terlontar dari mulut Angkasa. Ada kehampaan dan juga kerapuhan yang terdengar dinada lelaki itu. Liza terdiam sejenak, sampai akhirnya menjawab.

"Bukannya itu mau lo?"

Oke. Kali ini Angkasa yang tidak bisa menjawab. Karena itu memang keinginannya. Tapi itu dulu, dan sekarang keadaannya sudah jelas berbeda. Ia sangat merindukan gadis itu, ia merindukan senyum dan tawa gadis itu saat berada disampingnya.

"Itu dulu.. sekarang beda," ujar Angkasa dengan suara lirih dan kepala yang tertunduk. Entah kenapa ia tak berani menatap manik mata  gadis itu yang terus menyorotkan kehampaan.

"Beda apanya?" tanya Liza.

"Gue.. Gue kangen saat lo ada di dekat gue," jujur Angkasa, walaupun di nada bicarannya cukup terputus-putus.

ANGKASA DARWAGANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang