61. TEMAN.

30.8K 1.8K 43
                                    

ANGKASA DARWAGANA
____________________

61. TEMAN.

"Gunanya sahabat adalah, dia akan mendengarkan segala keluh kesahmu, tanpa mengeluarkan kata-kata mengeluh."

-- Zara&Kiara --

******

"Ayo, Ken!" ajak Liza saat ia sudah bertemu dengan Kenzo digerbang untuk menuju parkiran.

Tujuan mereka hari ini adalah untuk mencari donor darah untuk Kakak Liza sepulang sekolah, tadi Liza mengusahakan secepat mungkin agar ia bisa pulang lebih cepat. Ia sampai harus bertabrakan dengan orang-orang agar cepat sampai diparkiran.

"Ayo!" sahut Kenzo berjalan duluan menuju motornya yang terpakir.

Arah pandang lelaki itu masih memerhatikan Kenzo dan Liza yang berjalan menuju motor Kenzo. Angkasa, lelaki itu tak sengaja melihat keberadaan Kenzo dan Liza saat ia baru saja hendak pergi ke parkiran motornya.

Dahinya berkerut saat melihat mereka pergi terburu-buru seperti itu. Sebenarnya mereka ingin kemana? Namun, Angkasa tidak terlalu mempedulikannya. Ia kembali melangkahkan kakinya untuk menuju motornya agar ia bisa segera cepat pulang ke rumah.

*****

Sudah dari dua jam lebih Liza dan Kenzo mencari pendonor darah yang sesuai dengan Kakak Liza, namun tidak ada satupun orang yang cocok dengan golongan darah Rexan.

Seharusnya, golongan darah B itu cukup relatif banyak karena biasanya orang yang mempunyai golongan darah seperti itu pasti banyak. Tapi entah kenapa sekarang terasa sulit sekali. Memang, kadang sesuatu akan terasa sulit jika sedang dibutuhkan. Berbeda ketika sedang tidak dibutuhkan, sesuatu itu akan datang dengan sendirinya tanpa diminta.

Liza duduk dikursi besi tepat didepan ruangan Rexan. Setelah tadi mereka mencari donor darah untuk Rexan, Liza menyuruh Kenzo untuk mengantarkannya ke rumah sakit lagi. Ia ingin menjenguk Kakaknya dan memastikan jika Kakaknya baik-baik saja. Namun, tanpa Liza sangka Kenzo juga ikut masuk ke dalam rumah sakit.

"Lo gak mau pulang, Ken? Lo belum ganti baju," ujar Liza menoleh kearah Kenzo. Seragam SMA masih melekat ditubuh lelaki itu.

Lelaki itu menggeleng. "Nggak, gue nemenim lo aja disini. Gue bawa jaket, ada di dalam tas," sahut Kenzo.

Liza mengangguk sekali. "Oh gitu."

Selang beberapa detik, tak ada yang memulai pembicaraan. Kenzo duduk disebelah Liza yang tengah diam saja menatap pintu ruangan Kakaknya.

Dari arah selatan, tiba-tiba Dokter yang kemarin memeriksa Rexan datang lalu menghampiri mereka berdua.

"Kamu adiknya, Rexan, kan?" tanya Dokter tersebut ramah.

Liza mendongak, lantas berdiri lalu mengangguk. "Iya, Dok."

"Bisa tolong ikut saya dulu ke ruangan? Ada yang ingin saya bicarakan tentang Kakak kamu," ucap Dokter itu.

Liza menoleh terlebih dahulu kearah Kenzo. Kenzo yang mengerti maksud dari tatapan Liza pun mengangguk, sampai akhirnya Liza kembali menatap kearah Dokter yang berada dihadapannya.

"Baik, Dok."

******

"Silahkan duduk," Dokter itu mempersilakan Liza dan Kenzo untuk duduk dihadapannya.

Kenzo ikut masuk ke dalam ruangan Doktet itu karena ia ingin menemani Liza, dan juga Liza meminta Kenzo untuk menemani dirinya. Ia takut jika Dokter akan mengakatakan sesuatu hal yang buruk tentang Kakaknya. Maka dari itu Liza membawa Kenzo ikut bersamanya.

ANGKASA DARWAGANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang