42. TAK TERDUGA.

32.5K 2.5K 109
                                    

ANGKASA DARWAGANA
___________________

42. TAK TERDUGA.

"Jujur saja. Berada didekatmu saja sudah menjadi suatu kebahagiaan bagiku."

-- Meliza Austine --

-- Meliza Austine --

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Gadis itu terus saja mondar-mandir bak setrikaan. Gadis itu terlihat resah sampai-sampai ia harus menggigit kukunya sendiri.

Ia berusaha menekankan otaknya agar berpikir keras, mencari sebuah ide berlian. Sudah dari setengah jam yang lalu gadis itu bolak-balik di dalam kamarnya. Ia harus secepatnya menemukan rencana untuk bisa menjauhkan Liza dengan Angkasa.

Namun, tiba-tiba langkah kaki Yola mulai melambat dan berhenti. Tatapan mata gadis itu mengarah ke arah luar jendela yang menampakkan luasnya kota Jakarta, dan tak lama setelah itu sebuah seringaian muncul di wajahnya.

"Gue tau rencana yang bagus buat lo, Lili," gumam Yola sembari menjetikkan jarinya.

******

Hari ini, Liza sudah menyiapkan sekotak sandwich untuk Angkasa. Tadi sebelum gadis itu berangkat sekolah, ia menyempatkan terlebih dahulu untuk membuat bekal untuk lelaki itu.

Ia akan memberikan bekal ini sekaligus akan menjelaskan semua yang belum sempat ia jelaskan kepada Angkasa.

Saat ini, Liza pun sudah berada di sekolahnya. Ia tengah berkeliling untuk mencari lelaki itu. Ditangannya, sudah ada sekotak sandwich yang sudah ia siapkan.

Liza mencari Angkasa dengan senyum yang terus mengembang. Ia harus secepatnya menemui lelaki itu. Dan semoga saja, dengan ia memberikan makanan ini, hubungan antara Liza dan Angkasa akan segera membaik.

Di arah belakang Liza, Yola yang baru saja hendak membeli minum tiba-tiba mengurungkan niatnya saat melihat keberadaan Liza yang terlihat mencurigakan baginya. Lalu arah tatapan matanya jatuh pada sebuah kotak makanan yang Yola tidak tahu apa isinya.

Tiba-tiba sebuah pemikiran muncul diotaknya. Ia baru ingat soal rencananya semalam. Mungkin ini saatnya untuk ia melakukan rencana yang sudah ia susun semalaman ini.

Yola mulai mengayunkan kakinya berjalan menuju Liza yang masih belum sadar akan keberadaannya.

Liza terlonjak saat tiba-tiba Yola sudah berada dihadapannya dengan tatapan yang tidak bisa Liza tebak. Gadis itu mengikuti arah pandang Yola yang tengah menatap sekotak makanan yang Liza pegang.

"Lo bawa apa?" tanya Yola masih memerhatikan benda berbentuk persegi empat itu.

Buru-buru, tangan Liza menyembunyikan bekal itu di belakang roknya.

ANGKASA DARWAGANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang