55. TAK ADA LAGI HARAPAN.

30.6K 2.1K 77
                                    

ANGKASA DARWAGANA
_____________________

55. TAK ADA LAGI HARAPAN.

"Tak apa jika harus menyerah, setidaknya kamu sudah berjuang sampai sejauh ini."

-- Meliza Austine --


******

Note : Video di mulmed jan lupa di puter!! Asli cocok sama chapter ini gan, wkwk...

Selesai membayar kepada supir taksi, Liza langsung bergegas secepat yang ia bisa untuk segera sampai di tempat Angkasa.

Gadis itu berlari sekencang mungkin, keadaan jalanan pun sudah sangat sepi karena waktu yang sudah larut malam.

Sekarang, fokus utama Liza hanyalah Angkasa. Ia ingin segera cepat-cepat datang kesana untuk mendatangi lelaki itu dan membawanya pulang dengan selamat.

Langkah lari Liza yang cepat mulai memelan kala matanya menatap kedua sosok manusia yang serasa tidak asing baginya. Kondisi disini memang gelap karena cahaya lampu yang minim sekali, sampai harus membuat Liza memicingkan matanya untuk melihat dengan jelas lagi kedua manusia itu.

Tapi, dari postur tubuh kedua pasangan itu, Liza bisa melihat bahwa itu adalah seorang perempuan dengan seorang laki-laki. Ia mengenali dan benar-benar merasa tidak asing dengan bayangan mereka. Dan dari kejauhan, Liza bisa melihat bahwa si wanita tengah memapah si lelaki di pundaknya.

"Aduh, Angkasa!" Pekik gadis itu saat sang lelaki berjalan dengan oleng bahkan tidak beraturan dan hampir jatuh dari papahan gadis itu.

Sekarang mereka semakin dekat, dan Liza bisa menebak pasti jika itu adalah Angkasa dan Yola. Liza sangat mengenali bentuk tubuh perempuan itu.

Dari seberang jalan, Liza terus memerhatikan kedua pasangan itu. Matanya tak beralih sedetik pun. Namun di dalam hatinya, ia merasa kecewa kepada dirinya sendiri karena kalah cepat dengan Yola. Tapi dari lubuk hatinya ia juga bertanya-tanya, bagaimana bisa Yola ada disini dan mengetahui jika ada Angkasa juga disini?

Mencoba untuk tidak memikirkan hal itu dulu, Liza terus memerhatikan keduanya yang masih tidak sadar akan kehadiran gadis itu yang berada jauh darinya.

Yola terus memapah tubuh Angkasa yang terus oleng karena mabuk. Gadis itu susah payah untuk menahan tubuh Angkasa agar tidak jatuh, karena jujur saja, berat badan Angkasa jauh lebih berat darinya membuat ia kewalahan saat memapah lelaki itu.

Sejak sedari tadi, Angkasa terus saja meracau tidak jelas. Lelaki itu benar-benar sudah kehilangan kesadarannya dan terpengaruh dibawah pengaruh alkohol.

Sesekali Yola juga ikut terhuyung saat tubuhnya tidak dapat menahan tubuh Angkasa yang berjalan dengan tidak seimbang.

"Heh, lo tuh ngapain sih bawa gue kesini. Gue tuh masih mau disana, gue masih mau minum. Disana tuh asik, gak kayak di tempat itu," racau Angkasa ngelantur, kondisi lelaki itu benar-benar sangat kacau.

ANGKASA DARWAGANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang