37. RINDU.

33.9K 2.3K 61
                                    

ANGKASA DARWAGANA
___________________

37. RINDU.

"Hati memang tidak pernah bisa berbohong. Ia terus berseru menyuarakan bahwa aku sangat merindukanmu."

*****

Hari ini adalah hari keempat Angkasa melakukan darenya. Yang berarti hari ini adalah hari keempat lelaki itu mengantar Liza pulang.

Satu persatu murid SMA Galaksi mulai berdatangan meramaikan sekolah. Mata Liza bisa menangkap beberapa siswa yang menongkrong di parkiran, duduk di atas motor yang entah milik mereka sendiri atau orang lain sambil bercanda membuat sebuah lelucon hingga semua orang tertawa.

Seulas senyum tertarik di kedua sudut bibirnya. Membuat pipi Liza yang tirus terangkat ke atas. Lalu, pandangan gadis itu teredarkan mencari sosok seseorang.

Liza melirik kembali ke arah parkiran tempat kendaraan umum. Matanya tidak bisa menemukan motor KLX Angkasa yang biasa lelaki itu pakai untuk pergi ke sekolah. Dan tanpa berpikir keras pun Liza sudah tahu kalau lelaki itu pasti belum datang.

"Woy, lagi ngapain?!"

Liza yang tengah melamun disana langsung terkejut saat tepukan mendarat di pundaknya diiringi dengan teriakan yang cukup keras tepat ditelinga.

Saat melihat siapa pelaku dari semua itu, ia sudah tidak heran lagi. Zara memang seperti itu.

Emang dasar ya, masih pagi begini Zara sudah sangat bersemangat. Perempuan itu memang selalu bersemangat setiap harinya, jarang sekali Liza melihat gadis itu murung.

Kadang Liza suka berpikir. Bagaimana caranya agar ia bisa menjadi seperti Zara yang begitu ceria dan tidak pernah takut pada apapun. Gadis itu pasti langsung menentang apa yang ia tidak suka.

Liza juga kadang berpikir, bagaimana bisa ia menjadi seperti Kiara yang sangat kalem dalam menghadapi masalah. Kiara merupakan gadis yang pintar mengontrol emosinya. Kedua sahabatnya itu memang perempuan yang sangat hebat. Patut untuk menjadi panutan.

"Lo lagi ngapain, Za, disini?"

Pertanyaan yang terlontar dari Kiara akhirnya berhasil menarik Liza kembali ke dunia nyata. Kedua mata gadis itu mengerjap-ngerjap. Berusaha konek dengan pertanyaan kedua temannya.

"Eh.. Gue--"

"Pagi-pagi udah banyak ngelamun aja!"

Baru juga Liza mau menjawab. Zara sudah memotong begitu saja. Liza tersenyum simpul melihat tingkah Zara.

"Lagi ada urusan, Za?" tanya Kiara lagi.

Kepala Liza menggeleng beberapa kali. "Nggak kok."

"Mau ke kelas?"

"Ayo!"

Langkah ketiga gadis itu baru saja maju beberapa langkah. Namun teriakan-teriakan histeris siswi disana membuat langkah mereka berhenti dan perhatian mereka pun langsung teralihkan.

Gerombolan geng motor KLX masuk membuat suara bising di area parkiran. Tak henti-hentinya para gadis yang berada disana menatap ke arah enam lelaki yang baru datang itu.

Kedatangan mereka berhasil menarik semua perhatian. Apalagi saat mereka mulai membuka helm-nya masing-masing. Jerat-jerit siswi-siswi itu semakin terdengar jelas di telinga.

Mata Liza tak bisa teralihkan dari lelaki yang baru saja turun dari motor kebesarannya. Lelaki itu selalu mempesona, dan Liza rasa lelaki itu memang selalu mempesona setiap harinya.

ANGKASA DARWAGANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang